Jakarta (ANTARA) - Jeddah, kota di pesisir Laut Merah akan menjadi tuan rumah Grand Prix Arab Saudi yang menjadi balapan seri kedua di kalender Formula 1 pada akhir pekan ini.

Sirkuit Jeddah Corniche menawarkan tantangan yang berbeda dari Sirkuit Internasional Bahrain yang membuka musim kompetisi F1 2023 pada dua pekan lalu.

Jeddah menjadi salah satu sirkuit tercepat di kalender F1, dengan kecepatan rata-rata menyaingi Monza, Italia, meski berwujud sirkuit jalan raya yang pinggir treknya langsung dibatasi pagar besi dan tanpa gravel.

Lintasan di Jeddah juga dilapisi aspal yang tidak seagresif Bahrain, yang sangat abrasif terhadap ban. Oleh karena itu strategi multi-pitstop akan kurang efektif.

Statistik menunjukkan 10 pebalap yang finis terdepan di Jeddah tahun lalu menggunakan strategi satu pitstop dengan kombinasi ban hard dan medium.

Di Bahrain, Red Bull mengawali musim 2023 dengan start yang nyaris sempurna setelah mengunci dua posisi start terdepan dan finis 1-2.

Secara mengejutkan Aston Martin keluar sebagai mobil terbaik kedua setelah Red Bull. Kecepatan AMR23 bahkan mampu mengalahkan Ferrari dan Mercedes.

Sirkuit Jeddah Corniche
Panjang lintasan: 6,174km
Rekor lap: 1:30,734 (Lewis Hamilton, Mercedes, 2021)
Jarak balapan: 308,450km atau 50 putaran.
Juara 2022: Max Verstappen (Red Bull)
Podium 2022: #1 Max Verstappen (Red Bull), #2 Charles Leclerc (Ferrari), #3 Carlos Sainz (Ferrari)
Lap tercepat2022: Charles Leclerc (Ferrari): 1:31,634
Pole position 2022: Sergio Perez (Red Bull) 1:28,200


Fakta singkat
Ini merupakan GP Arab Saudi ketiga sejak balapan itu debut di kalender F1 pada 5 Desember 2021 dan kembali digelar pada 27 Maret 2022.

Lewis Hamilton memenangi balapan edisi 2021 untuk Mercedes dari pole position, sedangkan Max Verstappen pemenang di Jeddah pada tahun lalu dari start keempat.

Pole position Perez pada 2022 merupakan yang posisi start terdepan pertama bagi sang pebalap Meksiko dalam kariernya di F1. Perez tercatat telah start dari baris terdepan sebanyak tujuh kali, paling terkini ia start P2 di Bahrain dua pekan lalu.

Kemenangan Hamilton di Jeddah 2021 merupakan podium teratas ke-103 bagi sang pebalap Inggris di F1, dan menjadi kemenangan paling terkini baginya.

Hamilton belum pernah merasakan kemenangan lagi dalam 24 balapan beruntun sejak itu, yang menjadi catatan terpanjang baginya.

Juara dunia tujuh kali itu, sebelumnya tak pernah menjalani lebih dari 10 balapan tanpa kemenangan. Akan tetapi, ia telah 10 kali naik podium setelah kemenangan terakhirnya tersebut.

Hanya Red Bull, Mercedes dan Ferrari tim yang pernah naik podium di Jeddah. Verstappen menjadi satu-satunya pebalap yang telah naik podium di setiap dua balapan di Jeddah sebelumnya, dengan finis P2 pada 2021. Dia juga satu-satunya pebalap yang finis podium dari posisi start di luar tiga besar.

Sirkuit Jeddah Corniche memiliki 27 tikungan, paling banyak di antara sirkuit-sirkuit lainnya di kalender. Namun, hanya ada tujuh titik pengereman di lintasan tersebut, demikian catatan FIA.


Baca juga: Formula 1 perpanjang kontrak dengan Sirkuit Red Bull Ring hingga 2027
Baca juga: Alonso girang dengan performa kuat Aston Martin di Grand Prix Bahrain
Baca juga: Ibu kandung Adelina Lisao ikuti sidang penetapan menjadi ahli waris di Penang


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Statistik Grand Prix Arab Saudi

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2024