Kuala Lumpur, (AntaraKL.Com) - Orkestra komunitas terbesar di Indonesia, Trust Orchestra, tampil membawakan sejumlah lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah dalam konser di Kuala Lumpur, Malaysia.
Orkestra dengan konduktor Nathania Karina tersebut sempat tampil sebelum buka puasa di Hotel Melia Kuala Lumpur, Selasa, dihadapan undangan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Malaysia, kementrian, produser dan wartawan dari Malaysia.
Acara dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof Dr Ari Purbayanto.
Ari Purbayanto mengatakan kehadiran Trust Orchestra dari Indonesia di Kuala Lumpur turut menyemarakkan 60 tahun hubungan diplomasi Indonesia dan Malaysia.
"Anak-anak ini menampilkan unjuk kebolehan menampilkan lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam," katanya.
Pada penampilan sore tersebut Trust Orchesta menampilkan dua kelompok pemain yakni anak-anak dan remaja.
Sejumlah lagu yang ditampilkan diantaranya Tanduk Majeng, Ampar-Ampar Pisang, Kicir-Kicir, Jali-Jali, Potong Bebek Angsa, Burung Kakak Tua, Sipatokaan, O Inani Keke, Yamko Rambe Yamko dan Satu Indonesiaku.
"Pada dasarnya tujuan kami ke Malaysia adalah studi tour dengan Malaysia Philharmonic Orchestra. Kami juga ada `performanse` gabungan antara Trust Symphony Orchestra dan Malaysia Philharmonic Orchestra," kata Nathania Karina.
Jadi sebenarnya, ujar dia, misi utama kedatangannya dalam rangka pertukaran budaya dan saling belajar karena itu pihaknya kontak ke KBRI Kuala Lumpur seandainya ada waktu kosong pihaknya ingin berbagi musik Indonesia.
"Senin siang kami telah tampil di Dewan Philharmonic Petronas, besok Selasa masih di Dewan Philharmonic Petronas. Lusa di Sekolah Sultan Alamsyah di Putrajaya," katanya.
Nathania mengatakan pihaknya banyak menampilkan lagu Indonesia karena kalau mau tampil di panggung internasional tidak ada yang lebih layak selain membawakan lagu Indonesia.
"Jadi kami banyak menampilkan lagu nasional dan lagu daerah Indonesia yang memang diaransemen untuk orkestra," katanya.
Dia mengatakan pihaknya telah mengirimkan lagu daerah ke Malaysia Philharmonic Orchestra, sebaliknya mereka mengirimkan Tanah Pusaka yang merupakan lagu nasional Malaysia sehingga saling bertukar.
"Kami berangkat 64 orang dengan anggota berusia sembilan tahun sampai 27 tahun. Mereka dari berbagai sekolah di Jakarta. Ini orkestra komunitas terbesar di Jakarta. Kita latihan tiap Minggu," katanya.
Sebelum ke Malaysia, ujar dia, Trust Orchestra juga pernah tampil di Sydney Ophera House Australia.
Orkestra dengan konduktor Nathania Karina tersebut sempat tampil sebelum buka puasa di Hotel Melia Kuala Lumpur, Selasa, dihadapan undangan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Malaysia, kementrian, produser dan wartawan dari Malaysia.
Acara dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof Dr Ari Purbayanto.
Ari Purbayanto mengatakan kehadiran Trust Orchestra dari Indonesia di Kuala Lumpur turut menyemarakkan 60 tahun hubungan diplomasi Indonesia dan Malaysia.
"Anak-anak ini menampilkan unjuk kebolehan menampilkan lagu-lagu nasional dan lagu-lagu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang beraneka ragam," katanya.
Pada penampilan sore tersebut Trust Orchesta menampilkan dua kelompok pemain yakni anak-anak dan remaja.
Sejumlah lagu yang ditampilkan diantaranya Tanduk Majeng, Ampar-Ampar Pisang, Kicir-Kicir, Jali-Jali, Potong Bebek Angsa, Burung Kakak Tua, Sipatokaan, O Inani Keke, Yamko Rambe Yamko dan Satu Indonesiaku.
"Pada dasarnya tujuan kami ke Malaysia adalah studi tour dengan Malaysia Philharmonic Orchestra. Kami juga ada `performanse` gabungan antara Trust Symphony Orchestra dan Malaysia Philharmonic Orchestra," kata Nathania Karina.
Jadi sebenarnya, ujar dia, misi utama kedatangannya dalam rangka pertukaran budaya dan saling belajar karena itu pihaknya kontak ke KBRI Kuala Lumpur seandainya ada waktu kosong pihaknya ingin berbagi musik Indonesia.
"Senin siang kami telah tampil di Dewan Philharmonic Petronas, besok Selasa masih di Dewan Philharmonic Petronas. Lusa di Sekolah Sultan Alamsyah di Putrajaya," katanya.
Nathania mengatakan pihaknya banyak menampilkan lagu Indonesia karena kalau mau tampil di panggung internasional tidak ada yang lebih layak selain membawakan lagu Indonesia.
"Jadi kami banyak menampilkan lagu nasional dan lagu daerah Indonesia yang memang diaransemen untuk orkestra," katanya.
Dia mengatakan pihaknya telah mengirimkan lagu daerah ke Malaysia Philharmonic Orchestra, sebaliknya mereka mengirimkan Tanah Pusaka yang merupakan lagu nasional Malaysia sehingga saling bertukar.
"Kami berangkat 64 orang dengan anggota berusia sembilan tahun sampai 27 tahun. Mereka dari berbagai sekolah di Jakarta. Ini orkestra komunitas terbesar di Jakarta. Kita latihan tiap Minggu," katanya.
Sebelum ke Malaysia, ujar dia, Trust Orchestra juga pernah tampil di Sydney Ophera House Australia.