Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyatakan adanya program Merdeka Belajar semakin mampu membawa pendidikan di Indonesia sesuai dengan cita-cita Ki Hadjar Dewantara.
“Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara,” katanya saat memimpin upacara peringatan Hardiknas 2023 di Jakarta, Selasa.
Nadiem menuturkan cita-cita Ki Hadjar Dewantara terhadap pendidikan Indonesia yaitu pendidikan yang mampu menuntun bakat, minat, dan potensi seluruh peserta didik.
Cita-cita tersebut bertujuan agar peserta didik yang merupakan penerus bangsa mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan anggota masyarakat.
Nadiem mengatakan Merdeka Belajar sendiri merupakan program transformasi Kemendikbudristek untuk memperbaiki dan mengembangkan lingkungan pendidikan di Indonesia.
Transformasi pendidikan Indonesia melalui program Merdeka Belajar oleh Kemendikbudristek ini sudah berjalan selama tiga tahun dengan 24 episode yang telah diluncurkan.
“Selama tiga tahun terakhir perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, program Merdeka Belajar mampu membuat anak-anak di Indonesia bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka menjadi lebih holistik.
Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya pun kini dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Selain itu, para guru sekarang juga berlomba-lomba berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar karena kini mereka tidak diikat berbagai peraturan yang kaku seperti dahulu.
“Guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi turut semakin mendorong terciptanya lingkungan pendidikan seperti cita-cita Ki Hadjar Dewantara.
Sebagai salah satu contoh, kini seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar dari para anak didik.
Hal itu berbeda dengan dahulu yakni anak didik hanya fokus pada belajar teori sedangkan kini bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.
Oleh sebab itu, Nadiem menegaskan bahwa Indonesia sudah mampu membuat sejarah baru dalam dunia pendidikan melalui transformasi yang masif menggunakan program Merdeka Belajar.
“Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita,” tegasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Merdeka Belajar bawa pendidikan sesuai cita-cita Ki Hadjar Dewantara
“Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara,” katanya saat memimpin upacara peringatan Hardiknas 2023 di Jakarta, Selasa.
Nadiem menuturkan cita-cita Ki Hadjar Dewantara terhadap pendidikan Indonesia yaitu pendidikan yang mampu menuntun bakat, minat, dan potensi seluruh peserta didik.
Cita-cita tersebut bertujuan agar peserta didik yang merupakan penerus bangsa mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan anggota masyarakat.
Nadiem mengatakan Merdeka Belajar sendiri merupakan program transformasi Kemendikbudristek untuk memperbaiki dan mengembangkan lingkungan pendidikan di Indonesia.
Transformasi pendidikan Indonesia melalui program Merdeka Belajar oleh Kemendikbudristek ini sudah berjalan selama tiga tahun dengan 24 episode yang telah diluncurkan.
“Selama tiga tahun terakhir perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, program Merdeka Belajar mampu membuat anak-anak di Indonesia bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka menjadi lebih holistik.
Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya pun kini dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Selain itu, para guru sekarang juga berlomba-lomba berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar karena kini mereka tidak diikat berbagai peraturan yang kaku seperti dahulu.
“Guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Tak hanya itu, Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi turut semakin mendorong terciptanya lingkungan pendidikan seperti cita-cita Ki Hadjar Dewantara.
Sebagai salah satu contoh, kini seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar dari para anak didik.
Hal itu berbeda dengan dahulu yakni anak didik hanya fokus pada belajar teori sedangkan kini bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.
Oleh sebab itu, Nadiem menegaskan bahwa Indonesia sudah mampu membuat sejarah baru dalam dunia pendidikan melalui transformasi yang masif menggunakan program Merdeka Belajar.
“Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita,” tegasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Merdeka Belajar bawa pendidikan sesuai cita-cita Ki Hadjar Dewantara