PM Anwar bertemu PM Inggris, bersedia membangun sinergi ekonomi baru

id PM Malaysia, Anwar Ibrahim,PM Inggris ,Keir Starmer

PM Anwar bertemu PM Inggris, bersedia membangun sinergi ekonomi baru

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim melakukan pertemuan bilateral dengan PM Inggris Keir Starmer di London, Rabu (15/1/2025). (Facebook resmi PM Malaysia @anwaribrahim)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim melakukan pertemuan bilateral dengan PM Inggris Keir Starmer dan menyatakan Malaysia bersedia menerima lebih banyak investor sekaligus membangun sinergi ekonomi baru.

Dalam pernyataan yang diunggah melalui media sosialnya yang diakses di Kuala Lumpur, Rabu, Anwar yang sedang melakukan lawatan ke Eropa itu mengatakan pertemuan itu dalam rangka mempererat hubungan kedua negara yang mencakup berbagai bidang.

Mereka, menurut Anwar, sepakat untuk semakin mengeratkan kerja sama strategis di bidang pendidikan, ekonomi, pertahanan, energi dan kecerdasan buatan (AI) serta membahas solusi masalah Gaza.

Ia mengatakan hasil pembicaraan dalam pertemuan tersebut selanjutnya akan dibawa ke tingkat menteri masing-masing negara agar pelaksanaannya lebih tertib dan terorganisir.

Kementerian Luar Negeri Malaysia (Wisma Putra) dalam keterangan persnya mengatakan lawatan kerja PM Anwar atas undangan Starmer di Inggris dilakukan dari 14 sampai dengan 19 Januari 2025, dan menjadi kunjungan pertamanya ke negara tersebut setelah menjadi PM Malaysia pada November 2022.

Kedua pemimpin negara itu, menurut Wisma Putra, melalui kemajuan hubungan bilateral Malaysia dan Inggris, serta membincangkan usaha untuk memperkuat kerja sama, antara lain dalam bidang perdagangan dan investasi, pendidikan tinggi, perubahan iklim dan energi baru terbarukan, agrikomoditi dan pariwisata.

Wisma Putra juga menyebutkan keduanya juga membahas isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama, serta bertukar pandangan mengenai Hubungan Dialog ASEAN-Inggris.

Sebagai Ketua ASEAN 2025, Anwar Ibrahim akan memprioritaskan Malaysia dan upaya ASEAN dalam mengatasi tantangan regional dan global.

Pada pertemuan itu Memorandum of Understanding (MoU) tentang Komite Bersama Ekonomi dan Perdagangan antara Pemerintah Malaysia dan Inggris, serta Mekanisme Dukungan Lainnya (MUKJETCO) juga ditandatangani.

Perdagangan dan investasi tetap menjadi andalan hubungan Malaysia dan Inggris. Dari Januari hingga November 2024, Inggris dengan total nilai perdagangan mencapai 15,30 miliar ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp55,2 triliun.

Total ekspor tercatat mencapai RM7,83 miliar atau sekitar Rp28,24 triliun, sementara total impor mencapai RM7,47 miliar dolar AS atau sekitar Rp2,6 triliun untuk periode sama di 2023.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PM Anwar bertemu PM Inggris, bersedia bangun sinergi ekonomi baru