Jakarta (ANTARA) - Aktor senior Al Atthur Muchtar alias Bucek Depp mengatakan tantangan besar yang harus di hadapi saat menerima peran sebagai ayah mendiang Glenn Fredly dalam film "Glenn Fredly The Movie" adalah memelajari budaya dan bahasa Ambon.

Berperan menjadi Hengky David Latuihamallo, ayah Glenn Fredly, bagi Bucek saat  menyambangi Wisma ANTARA B di Cikini, Jakarta, Selasa (26/3),
membutuhkan pemahaman mendalam akan latar belakang budaya dan bahasa Ambon.

"Tantangan saya adalah memerankan karakter suku Ambon, yang beruntungnya kita difasilitasi oleh tim produksi. Akhirnya kebutuhan dialek bahasa, dihadirkan coach atau pelatih, hingga pada beberapa skenario pun diubah menjadi bahasa Ambon," ungkap Bucek.



Bucek tidak hanya mengandalkan bantuan pelatih untuk memerankan Hengky dengan baik. Dia juga menerima buku setebal sekitar 200 halaman yang memberikan wawasan lebih dalam tentang karakter sebagai orang Ambon.

Persiapan Bucek untuk peran ini tidak berhenti saat memelajari budaya dan bahasa Ambon, dia juga mendapatkan arahan dari sutradara Lukman Sardi yang sebelumnya sudah melakukan riset bersama tim produksi untuk memahami kehidupan Glenn Fredly dan keluarganya.

"Hasil riset Lukman dan tim tentang kehidupan Glenn dan keluarganya. Nih, karakter Hengky secara riset dan dikasih waktu tatap muka dengan Bung Hengky, dan kebetulan dia tokoh juga di Jakarta," ujar Bucek.

Dengan proses persiapan yang panjang dan menyeluruh, Bucek berharap dapat menghadirkan hasil yang memuaskan dalam perannya sebagai ayah Glenn Fredly dalam film tersebut. Keberhasilan tersebut tidak hanya akan menjadi prestasi bagi Bucek pribadi, tapi, juga menjadi kesenangan tersendiri bagi seluruh tim produksi.

"Glenn Fredly The Movie" akan bercerita soal kehidupan sang penyanyi berdarah Ambon, yang akan tayang di bioskop seluruh Indonesia pada 25 April mendatang.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Demi film "Glenn Fredly", Bucek belajar bahasa dan budaya Ambon

Pewarta : Putri Hanifa
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2024