Beijing (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut kunjungan kenegaraan ke Beijing menunjukkan tradisi persahabatan antara China-Rusia yang telah terjalin sejak 75 tahun.

"Saya sangat senang bisa mengunjungi China lagi setelah menjabat sebagai presiden baru Rusia. Pada bulan Maret tahun lalu, Presiden Xi Jinping juga melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia tak lama setelah terpilih kembali, hal ini adalah tradisi persahabatan kedua negara," kata Presiden Putin seperti dikutip dari pemberitaan media pemerintah China pada Kamis.

Presiden Vladimir Vladimirovich Putin melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada 16-17 Mei 2024. Pertemuan antara Presiden Xi Jinping dan Presiden Putin berlangsung di Balai Besar Rakyat di Beijing pada Kamis pagi.

Kunjungan kenegaraan Presiden Putin tersebut adalah kunjungan kenegaraan pertama sejak ia kembali dilantik sebagai Presiden Rusia pada 8 Mei 2024.

"Tahun ini menandai peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat China dan peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Rusia dan China. Pengembangan hubungan Rusia-China tidak ditujukan untuk menjatuhkan pihak ketiga dan kondusif bagi stabilitas internasional," tambah Putin.

Rusia juga disebut siap untuk terus memperluas kerja sama bilateral dengan China dan bekerja sama secara erat dalam kerangka PBB, BRICS, dan Organisasi Kerja Sama Shanghai untuk mendorong pembentukan tatanan internasional yang lebih adil dan merata.

Sedangkan Presiden Xi Jinping menekankan bahwa 2024 adalah tahun penting yang menjadi tonggak dalam sejarah perkembangan hubungan China-Rusia sejak terjalinnya hubungan diplomatik antara China dan Rusia 75 tahun lalu.

"China dan Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan sama-sama negara berkembang utama, dan merupakan pilihan strategis bersama bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dan menyesuaikan diri dengan tren multipolarisasi dan globalisasi ekonomi dunia," kata Presiden Xi Jinping.

China dan Rusia disebut akan lebih mengoptimalkan struktur kerja sama kedua negara dan mengkonsolidasikan momentum kerja sama yang baik di bidang-bidang tradisional seperti ekonomi dan perdagangan maupun pertukaran antarmasyarakat.

Pembinaan dan pengembangan hubungan China dan Rusia juga dilandasi oleh prinsip-prinsip bertetangga yang baik, persahabatan, saling menghormati dan membantu pembangunan negara masing-masing, serta telah melewati berbagai ujian.

Para pejabat kedua negara juga menandatangani serangkaian dokumen kerja sama untuk mewujudkan "Rencana Kerja Sama Ekonomi Rusia-China hingga 2030", menyukseskan "Tahun China di Rusia" pada 2024 dan 2025 serta memperkuat hubungan antara ekonomi Eurasia dan "Belt and Road Initiative".

Sebelum pertemuan, Presiden Xi Jinping mengadakan upacara penyambutan bagi Presiden Putin di alun-alun di sebelah gerbang timur Balai Besar Rakyat.

Ketika Presiden Putin tiba, tentara yang memberi hormat berbaris untuk memberi hormat. Kedua kepala negara lalu meninjau pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China sambil kelompok musim militer memainkan lagu kebangsaan China diiringi dentuman meriam sebanyak 21 kali di Lapangan Tiananmen.

Pada siang harinya, Presiden Xi Jinping mengadakan jamuan selamat datang untuk Presiden Putin di Ruang Balai Emas, Balai Besar Rakyat.

Ikut mendampingi Presiden Xi Jinping Kepala Sekretariat Presiden sekaligus

Sekretaris Sekretariat Partai Komunis China Cai Qi; Wakil Perdana Menteri China yang juga Anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China Ding Xuexiang, He Lifeng, Zhang Guoqing;
Menteri Luar Negeri Wang Yi; Menteri Pertahanan Chen Yiqin dan pejabat lainnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Putin: kunjungan ke China adalah tradisi persahabatan

Pewarta : Desca Lidya Natalia
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2024