Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau menggelar kegiatan tahunan Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-26 pada Jumat sampai Minggu (9/6) yang diikuti empat negara di kawasan ASEAN, yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat mengatakan KSM merupakan salah satu acara tahunan yang masuk dalam Karisma Event Nusantara oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ia menambahkan selain diikuti negara-negara tetangga, perwakilan dari provinsi di wilayah Sumatera dan kabupaten/kota di Kepri juga turut berpartisipasi dalam KSM ke-26.
"Kepesertaan hampir 300 peserta dari berbagai negara, nanti kita lihat bagaimana penampilan mereka. Hampir seluruh provinsi di Sumatera juga hadir di sini. Kemudian dari Lingga, Tanjungpinang, Karimun juga hadir di KSM," kata Ardi.
Ia menjelaskan dalam kegiatan KSM mempunyai rangkaian kegiatan kesenian, di antaranya pertunjukan seni, permainan rakyat, seminar budaya, pelatihan tari tradisional, bazar, hingga kuliner Melayu.
Menurut Ardi, sejumlah koleksi Museum Batam Raja Ali Haji juga dipamerkan dalam KSM untuk mendekatkan dan memperkenalkan kepada generasi muda serta pengunjung yang hadir dalam acara tersebut.
"KSM ini adalah salah satu kegiatan yang tetap dilaksanakan saat COVID-19, jadi memang betul-betul 26 tahun itu terus berjalan tanpa jeda. Walaupun saat pandemi kita laksanakan secara sederhana," ujar dia.
Selain itu, ada juga stan bazar kuliner khas Melayu, seperti lendot, putu piring, hingga mie sagu dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kota Batam.
"Kemudian, bazar kali ini kita juga siapkan secara khusus, Melayu Corner dengan menyuguhkan makanan khas Melayu," kata Ardi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kenduri Seni Melayu Batam diikuti 4 negara di ASEAN
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat mengatakan KSM merupakan salah satu acara tahunan yang masuk dalam Karisma Event Nusantara oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Ia menambahkan selain diikuti negara-negara tetangga, perwakilan dari provinsi di wilayah Sumatera dan kabupaten/kota di Kepri juga turut berpartisipasi dalam KSM ke-26.
"Kepesertaan hampir 300 peserta dari berbagai negara, nanti kita lihat bagaimana penampilan mereka. Hampir seluruh provinsi di Sumatera juga hadir di sini. Kemudian dari Lingga, Tanjungpinang, Karimun juga hadir di KSM," kata Ardi.
Ia menjelaskan dalam kegiatan KSM mempunyai rangkaian kegiatan kesenian, di antaranya pertunjukan seni, permainan rakyat, seminar budaya, pelatihan tari tradisional, bazar, hingga kuliner Melayu.
Menurut Ardi, sejumlah koleksi Museum Batam Raja Ali Haji juga dipamerkan dalam KSM untuk mendekatkan dan memperkenalkan kepada generasi muda serta pengunjung yang hadir dalam acara tersebut.
"KSM ini adalah salah satu kegiatan yang tetap dilaksanakan saat COVID-19, jadi memang betul-betul 26 tahun itu terus berjalan tanpa jeda. Walaupun saat pandemi kita laksanakan secara sederhana," ujar dia.
Selain itu, ada juga stan bazar kuliner khas Melayu, seperti lendot, putu piring, hingga mie sagu dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kota Batam.
"Kemudian, bazar kali ini kita juga siapkan secara khusus, Melayu Corner dengan menyuguhkan makanan khas Melayu," kata Ardi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kenduri Seni Melayu Batam diikuti 4 negara di ASEAN