Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan dirinya sudah berbicara dengan pihak militer Malaysia dan Singapura yang ingin bekerja sama dalam misi perdamaian di Gaza.
"Saya sudah bertemu dengan Panglima Australia dan Panglima Singapura, mereka juga menginginkan untuk joint operation," kata Jenderal Agus saat berada di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Jumat.
Agus pun menyambut baik ajakan kedua negara itu dalam melakukan kerjasama operasi misi perdamaian.
Menurut Agus, kerja sama antarnegara khususnya di wilayah Asia sangat dibutuhkan untuk mendamaikan konflik yang ada di Gaza.
Dengan kekuatan penuh dari negara-negara Asia, Agus yakin misi perdamaian dapat dilakukan dengan maksimal dan memberikan dampak pada situasi konflik yang ada di Gaza.
Namun demikian, Agus tidak merinci lebih jelas skema kerja sama antarkekuatan militer itu dan kapan hal tersebut akan digulirkan.
Sebelumnya, TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza.
Pasukan tersebut nantinya akan bertugas di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum hingga tenaga medis.
Tidak hanya itu, TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan hingga bantuan logistik.
Agus memastikan bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI: Singapura dan Australia ingin gabung dalam misi perdamaian Gaza
"Saya sudah bertemu dengan Panglima Australia dan Panglima Singapura, mereka juga menginginkan untuk joint operation," kata Jenderal Agus saat berada di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Jumat.
Agus pun menyambut baik ajakan kedua negara itu dalam melakukan kerjasama operasi misi perdamaian.
Menurut Agus, kerja sama antarnegara khususnya di wilayah Asia sangat dibutuhkan untuk mendamaikan konflik yang ada di Gaza.
Dengan kekuatan penuh dari negara-negara Asia, Agus yakin misi perdamaian dapat dilakukan dengan maksimal dan memberikan dampak pada situasi konflik yang ada di Gaza.
Namun demikian, Agus tidak merinci lebih jelas skema kerja sama antarkekuatan militer itu dan kapan hal tersebut akan digulirkan.
Sebelumnya, TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza.
Pasukan tersebut nantinya akan bertugas di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum hingga tenaga medis.
Tidak hanya itu, TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan hingga bantuan logistik.
Agus memastikan bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI: Singapura dan Australia ingin gabung dalam misi perdamaian Gaza