KUALA LUMPUR (ANTARA) - Dubes RI di Kuala Lumpur Rusdi Kirana didampingi isteri Iesien Rusdi Kirana pamitan ke Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan istri Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah di Istana Negara, Kuala Lumpur, Senin.
Istana Negara dalam pernyataannya mengatakan Rusdi Kirana secara resmi telah bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia ke Malaysia yang ke-16 pada 17 Agutsus 2017 dan bakal mengakhiri penempatannya di Malaysia dan direncanakan pulang ke Indonesia pada 9 Juli 2020.
Al-Sultan Abdullah amat menghargai peranan yang dimainkan oleh Rusdi Kirana sepanjang tugasnya sebagai Duta Besar Republik Indonesia ke Malaysia khususnya saat lawatan Negara Seri Paduka Baginda berdua ke Jakarta dan Yogyakarta pada 26 – 29 Agustus 2019.
Rusdi Kirana juga telah mengkoordinasikan beberapa lawatan penting seperti kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ke Malaysia pada 8 – 9 Agustus 2019 dan kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia ke-7, Tun Dr. Mahathir Mohamad ke Indonesia pada 28 – 29 Juni 2018.
Al-Sultan Abdullah mengatakan bahwa Indonesia adalah sahabat yang akrab dan tetangga yang penting dan Malaysia amat gembira jalinan hubungan diplomatik kedua-dua negara sejak 63 tahun yang lalu kini sudah menjadi begitu istimewa, harmoni serta berada pada tahap tertinggi di semua peringkat.
Agong mengatakan bahwa sebagai dua negara bertetangga yang dekat dan pendiri ASEAN, Malaysia akan terus komitmen untuk memperkukuh hubungan dan kerjasama dengan Indonesia ke tahap yang lebih komprehensif.
Dia turut mengharapkan agar kerjasama yang ada khususnya dalam hubungan ekonomi bilateral dapat dikukuhkan dan usaha ke arah integrasi ekonomi ASEAN dapat dicapai selaras dengan pembentukan komunitas ASEAN.
Seri Paduka Baginda turut menyentuh isu-isu bilateral yang lain seperti kerjasama dalam menangani dampak COVID-19, repatriasi rakyat kedua negara, pendirian Community Learning Center di Malaysia, pemeliharaan dan kesejahteraan nelayan kedua negara serta kerjasama investasi dan perdagangan.
Al-Sultan Abdullah telah menyatakan kepentingan bagi kedua negara untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang investasi dan perdagangan supaya potensi penuh kedua negara dalam sektor ekonomi dapat dicapai.
Istana Negara dalam pernyataannya mengatakan Rusdi Kirana secara resmi telah bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia ke Malaysia yang ke-16 pada 17 Agutsus 2017 dan bakal mengakhiri penempatannya di Malaysia dan direncanakan pulang ke Indonesia pada 9 Juli 2020.
Al-Sultan Abdullah amat menghargai peranan yang dimainkan oleh Rusdi Kirana sepanjang tugasnya sebagai Duta Besar Republik Indonesia ke Malaysia khususnya saat lawatan Negara Seri Paduka Baginda berdua ke Jakarta dan Yogyakarta pada 26 – 29 Agustus 2019.
Rusdi Kirana juga telah mengkoordinasikan beberapa lawatan penting seperti kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ke Malaysia pada 8 – 9 Agustus 2019 dan kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia ke-7, Tun Dr. Mahathir Mohamad ke Indonesia pada 28 – 29 Juni 2018.
Al-Sultan Abdullah mengatakan bahwa Indonesia adalah sahabat yang akrab dan tetangga yang penting dan Malaysia amat gembira jalinan hubungan diplomatik kedua-dua negara sejak 63 tahun yang lalu kini sudah menjadi begitu istimewa, harmoni serta berada pada tahap tertinggi di semua peringkat.
Agong mengatakan bahwa sebagai dua negara bertetangga yang dekat dan pendiri ASEAN, Malaysia akan terus komitmen untuk memperkukuh hubungan dan kerjasama dengan Indonesia ke tahap yang lebih komprehensif.
Dia turut mengharapkan agar kerjasama yang ada khususnya dalam hubungan ekonomi bilateral dapat dikukuhkan dan usaha ke arah integrasi ekonomi ASEAN dapat dicapai selaras dengan pembentukan komunitas ASEAN.
Seri Paduka Baginda turut menyentuh isu-isu bilateral yang lain seperti kerjasama dalam menangani dampak COVID-19, repatriasi rakyat kedua negara, pendirian Community Learning Center di Malaysia, pemeliharaan dan kesejahteraan nelayan kedua negara serta kerjasama investasi dan perdagangan.
Al-Sultan Abdullah telah menyatakan kepentingan bagi kedua negara untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang investasi dan perdagangan supaya potensi penuh kedua negara dalam sektor ekonomi dapat dicapai.