Nunukan (ANTARA) - Gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang pertama kali dibangun Pemerintah Indonesia di luar negeri, yakni di Negeri Sabah, Malaysia, telah diresmikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud RI, Wikan Sakarinto secara virtual, Jumat (4/9).
Gedung unit baru SMK Sekolah Indonesia ini terletak di Kota Kinabalu Negeri Sabah merupakan yang pertama di luar negeri.
Sesuai siaran pers Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu, Sabtu, Wikan Sakarinto menerangkan, pentingnya kuantitas dan kualitas SDM sebagai bekal untuk membangun bangsa.
Menurut dia, terwujudnya “link and match” yang optimal akan memberikan rasa optimisme bahwa Indonesia ke depan akan maju dalam bidang industri dan SDM.
Ia memuji upaya yang telah dilaksanakan oleh SIKK di bawah bimbingan KJRI Kota Kinabalu yang telah menjalin kerja sama dengan pelaku industri di negeri jiran itu dalam rangka memperlancar kegiatan belajar dan praktek bagi siswa SMK.
Keberadaan SMK di Kota Kinabalu Malaysia ini diharapkan mampu menampung anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Negeri Sabah. SMK ini telah mulai menerima siswa sejak 2017, sehingga sangat membutuhkan gedung belajar baru.
SIKK sendiri saat ini membina 896 anak PMI di seluruh Negeri Sabah.
Pada kesempatan itu, Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Krishna Djelani mengapresiasi Kemendikbud atas terwujudnya pembangunan gedung baru SMK SIKK.
Ia harapkan, tersedianya sarana dan prasarana akan memberikan kesempatan bagi siswa melakukan pembelajaran dengan baik.
SIKK sebagai sekolah induk bagi 234 Community Learning Center (CLC) di Sabah yang saat ini telah membina 17.139 peserta didik.
Keberadaan gedung baru SMK tersebut dinilai sangat tepat dan urgen berhubung keterbatasan daya tampung di SIKK.
“Karena meningkatnya minat peserta didik SIKK terhadap pendidikan kejuruan atau SMK ini maka sejak tahun 2017 tentunya atas instruksi Bapak Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Kuching," terang Krishna.
SIKK yang mulai menyelenggarakan pendidikan menuju program keahlian vokasi dengan membuka SMK khusus jurusan kuliner, perhotelan dan pariwisata serta teknologi pesawat udara (TPU).
Gedung belajar SMK ini telah rampung tiga lantai dari rencana lima lantai itu menelan anggaran sebesar Rp26 miliar dalam dua tahap APBN.
Direncanakan, pembangunan gedung SMK yang pertama pertama dibangun Pemerintah Indonesia di luar negeri ini
Acara “ground breaking” dilangsungkan di SIKK Sabah, Malaysia dihadiri oleh Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu Krishna Djelani, PF Sosbud KJRI Kota Kinabalu, Kepala SIKK, pejabat Politeknik Kota Kinabalu, mitra kerjasama SIKK, serta secara virtual diikuti oleh Direktur SMK, Atase Dikbud KBRI Kuala Lumpur dan Staf Direktorat SMK.
Gedung unit baru SMK Sekolah Indonesia ini terletak di Kota Kinabalu Negeri Sabah merupakan yang pertama di luar negeri.
Sesuai siaran pers Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu, Sabtu, Wikan Sakarinto menerangkan, pentingnya kuantitas dan kualitas SDM sebagai bekal untuk membangun bangsa.
Menurut dia, terwujudnya “link and match” yang optimal akan memberikan rasa optimisme bahwa Indonesia ke depan akan maju dalam bidang industri dan SDM.
Ia memuji upaya yang telah dilaksanakan oleh SIKK di bawah bimbingan KJRI Kota Kinabalu yang telah menjalin kerja sama dengan pelaku industri di negeri jiran itu dalam rangka memperlancar kegiatan belajar dan praktek bagi siswa SMK.
Keberadaan SMK di Kota Kinabalu Malaysia ini diharapkan mampu menampung anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Negeri Sabah. SMK ini telah mulai menerima siswa sejak 2017, sehingga sangat membutuhkan gedung belajar baru.
SIKK sendiri saat ini membina 896 anak PMI di seluruh Negeri Sabah.
Pada kesempatan itu, Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Krishna Djelani mengapresiasi Kemendikbud atas terwujudnya pembangunan gedung baru SMK SIKK.
Ia harapkan, tersedianya sarana dan prasarana akan memberikan kesempatan bagi siswa melakukan pembelajaran dengan baik.
SIKK sebagai sekolah induk bagi 234 Community Learning Center (CLC) di Sabah yang saat ini telah membina 17.139 peserta didik.
Keberadaan gedung baru SMK tersebut dinilai sangat tepat dan urgen berhubung keterbatasan daya tampung di SIKK.
“Karena meningkatnya minat peserta didik SIKK terhadap pendidikan kejuruan atau SMK ini maka sejak tahun 2017 tentunya atas instruksi Bapak Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Kuching," terang Krishna.
SIKK yang mulai menyelenggarakan pendidikan menuju program keahlian vokasi dengan membuka SMK khusus jurusan kuliner, perhotelan dan pariwisata serta teknologi pesawat udara (TPU).
Gedung belajar SMK ini telah rampung tiga lantai dari rencana lima lantai itu menelan anggaran sebesar Rp26 miliar dalam dua tahap APBN.
Direncanakan, pembangunan gedung SMK yang pertama pertama dibangun Pemerintah Indonesia di luar negeri ini
Acara “ground breaking” dilangsungkan di SIKK Sabah, Malaysia dihadiri oleh Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu Krishna Djelani, PF Sosbud KJRI Kota Kinabalu, Kepala SIKK, pejabat Politeknik Kota Kinabalu, mitra kerjasama SIKK, serta secara virtual diikuti oleh Direktur SMK, Atase Dikbud KBRI Kuala Lumpur dan Staf Direktorat SMK.