Garut (ANTARA) - Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Provinsi Jawa Barat memberikan beasiswa bagi 17 orang yang akan kuliah di Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) selama menempuh gelar S1.
"Penerima beasiswa nantinya akan diberikan pengarahan lanjutan," kata Direktur KAHMI Jabar Scholarship Andre Lukman melalui siaran pers yang diterima Garut, Selasa.
Andre mengatakan penerima beasiswa telah menempuh tahap seleksi yang dilakukan oleh lembaga KAHMI terhadap 26 orang yang mendaftar beasiswa.
Hasil seleksi, kata dia, tersisa 19 orang kemudian dilakukan wawancara hingga diputuskan yang mendapatkan beasiswa kuliah sebanyak 17 orang.
Menurut dia sebagian besar penerima merupakan orang tidak mampu dan punya keinginan yang kuat dalam menimba ilmu.
Para penerima program beasiswa, kata dia, ada yang pernah bekerja dan baru lulus sekolah atau 70 persen merupakan lulusan SMK.
"Mohon bantuan, dukungan dan sarannya, maju terus niatan baik ini, untuk kebaikan mereka, keluarga besar KAHMI Jabar dan tentunya bagi generasi bangsa dan negara," katanya.
Seleksi pemberian beasiswa itu disaksikan Sekretaris Umum KAHMI Jabar Fahrus Zaman F, Sekretaris KAHMI Jabar Scholarship Aceng Nurul Alam dan tim rekrutmen Ira Sahiroh M untuk selanjutnya rapat pleno penentuan beasiswa.
Salah seorang tim rekrutmen Ira Sahiroh mengatakan 17 orang itu akan menerima beasiswa selama kuliah di UICI, biaya beasiswa itu berasal dari sumbangan pengurus KAHMI Jabar.
"Sementara ini sumbangan masih dari internal KAHMI Jabar, untuk sumbangan dari pihak luar masih dalam kajian," katanya.
Koordinator Presidium KAHMI Jabar dr. Asad mengatakan pemberian beasiswa ini merupakan wujud nyata KAHMI Jabar dalam merealisasikan cita-cita nasional, seperti tertuang dalam mukadimah UUD 1945, yakni pencerdasan bangsa.
Dalam pandangan KAHMI Jabar, kata dia, pendidikan merupakan alat untuk mengubah nasib bangsa dan investasi jangka panjang.
"Perubahan nasib bangsa ini harus kita mulai dari pendidikan. Tidak ada cara yang paling efektif dalam melakukan transformasi sosial selain lewat pendidikan. Peradaban-peradaban besar di dunia ini berdiri karena komitmen tinggi pemimpin dan rakyatnya pada pendidikan," katanya.
Kepala Bidang Komunikasi KAHMI Jabar yang juga Bidang SDM dan Teknologi Informasi KAHMI Jabar Scholarship Yaya Ropandi berharap penerima beasiswa tersebut akan menjadi pilar bangsa dan negara yang memiliki jiwa nasionalis dan keislaman yang komprehensif.
"Semoga kelak akan menjadi pemimpin bangsa yang diharapkan di masa depan," katanya.
"Penerima beasiswa nantinya akan diberikan pengarahan lanjutan," kata Direktur KAHMI Jabar Scholarship Andre Lukman melalui siaran pers yang diterima Garut, Selasa.
Andre mengatakan penerima beasiswa telah menempuh tahap seleksi yang dilakukan oleh lembaga KAHMI terhadap 26 orang yang mendaftar beasiswa.
Hasil seleksi, kata dia, tersisa 19 orang kemudian dilakukan wawancara hingga diputuskan yang mendapatkan beasiswa kuliah sebanyak 17 orang.
Menurut dia sebagian besar penerima merupakan orang tidak mampu dan punya keinginan yang kuat dalam menimba ilmu.
Para penerima program beasiswa, kata dia, ada yang pernah bekerja dan baru lulus sekolah atau 70 persen merupakan lulusan SMK.
"Mohon bantuan, dukungan dan sarannya, maju terus niatan baik ini, untuk kebaikan mereka, keluarga besar KAHMI Jabar dan tentunya bagi generasi bangsa dan negara," katanya.
Seleksi pemberian beasiswa itu disaksikan Sekretaris Umum KAHMI Jabar Fahrus Zaman F, Sekretaris KAHMI Jabar Scholarship Aceng Nurul Alam dan tim rekrutmen Ira Sahiroh M untuk selanjutnya rapat pleno penentuan beasiswa.
Salah seorang tim rekrutmen Ira Sahiroh mengatakan 17 orang itu akan menerima beasiswa selama kuliah di UICI, biaya beasiswa itu berasal dari sumbangan pengurus KAHMI Jabar.
"Sementara ini sumbangan masih dari internal KAHMI Jabar, untuk sumbangan dari pihak luar masih dalam kajian," katanya.
Koordinator Presidium KAHMI Jabar dr. Asad mengatakan pemberian beasiswa ini merupakan wujud nyata KAHMI Jabar dalam merealisasikan cita-cita nasional, seperti tertuang dalam mukadimah UUD 1945, yakni pencerdasan bangsa.
Dalam pandangan KAHMI Jabar, kata dia, pendidikan merupakan alat untuk mengubah nasib bangsa dan investasi jangka panjang.
"Perubahan nasib bangsa ini harus kita mulai dari pendidikan. Tidak ada cara yang paling efektif dalam melakukan transformasi sosial selain lewat pendidikan. Peradaban-peradaban besar di dunia ini berdiri karena komitmen tinggi pemimpin dan rakyatnya pada pendidikan," katanya.
Kepala Bidang Komunikasi KAHMI Jabar yang juga Bidang SDM dan Teknologi Informasi KAHMI Jabar Scholarship Yaya Ropandi berharap penerima beasiswa tersebut akan menjadi pilar bangsa dan negara yang memiliki jiwa nasionalis dan keislaman yang komprehensif.
"Semoga kelak akan menjadi pemimpin bangsa yang diharapkan di masa depan," katanya.