Dia menambahkan, rencananya film ini akan rampung dan bisa segera tayang sebelum akhir Desember 2022. Selain ditayangkan di museum, tidak menutup kemungkinan juga akan ditayangkan melalui siaran TVRI Jatim.
"Karena ini project Pemkot Surabaya, maka sepenuhnya kami serahkan ke pemkot untuk jadwal penayangannya," ujar dia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, pembuatan film ini untuk melengkapi dokumentasi tentang sejarah Kota Pahlawan. Sebelumnya telah sukses dibuat film "Kusno", yang menceritakan tentang Sukarno kecil hingga menjabat sebagai presiden RI.
"Untuk film 'Soera Ing Baja' ini lebih menceritakan soal pertempuran pada 10 November 1945. Oleh karena itu, film ini akan mengambil beberapa scene tentang peristiwa pertempuran itu," kata Wiwiek.
Menurut dia, latar belakang pengambilan gambar film ini dilakukan di beberapa tempat ikonik di Surabaya seperti halnya pengambilan gambar Bung Karno menggelar perundingan dengan Jenderal A.W.S Mallaby di rumah dinas wali kota.
"Ada pula scene ketika Bung Karno meresmikan Tugu Pahlawan dan pertempuran 10 November 1945 di Jembatan Merah, di mana saat itu Jenderal A.W.S Mallaby tewas," kata dia.
Baca juga: LKBN ANTARA luncurkan buku Indonesia Bergerak 1900-1942
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film "Soera Ing Baja" berlatar tempat ikonik di Surabaya