Kerumunan binatang ini makin asyik terbang di bawah sinar terang lampu, seperti laron di sekitar sinar patromak. Sesekali hewan itu membenturkan badannya ke anggota jamaah yang tengah shalat sunah.
Suatu ketika, hadirnya dua bocah menangkapi belalang di lantai tiga Masjidil Haram, menjelang subuh, juga menambah keindahan suasana. Para bocah Arab ini tampak gembira.
Kehadiran belalang di Masjidil Haram memang tak seindah yang digambarkan penyanyi Iwan Fals yang berjudul Belalang.
Begini lirik lagunya.
Belalang tua di ujung daun
Warnanya kuning kecokelat-cokelatan
Badannya bergoyang ditiup angin
Mulutnya terus saja mengunyah
Tak kenyang-kenyang
Sudut mata kananku tak sengaja
Melihat belalang tua yang rakus
Sambil menghisap dalam rokokku
Kutulis syair tentang hati yang khawatir
Belalang di Masjidil Haram memang berbeda dengan belalang di Tanah Air. Tentang khawatir terhadap rakusnya belalang, tentu iya, dimanapun sama saja.
Masjid Aisyah
Subuh di Tanah Suci memang indah. Tidak kalah juga pemandangan indah hadir di Masjid Aisyah, Tan'im. Jamaah yang hendak umrah sunah bisa mengambil miqat di masjid yang berjarak 7 km dari Mekkah itu.
Di kawasan masjid ini, menjelang Subuh, jamaah umrah sudah memenuhi seluruh sudut ruang masjid mengenakan pakaian ihram. Sebelumnya anggota jamaah mandi di tempat yang sudah disiapkan, lalu mengenakan ihram dan disusul shalat sunah.
Mereka menyengajakan diri datang lebih awal dan sekaligus menunaikan ibadah Shalat Subuh. Pemandangan di waktu Subuh sungguh indah di sekitar masjid. Begitu matahari terbit, jamaah cepat bergerak ke dalam Masjidil Haram untuk Tawaf dan Sai.
Pilihan umpung masih pagi itu karena jika tawaf dikerjakan siang hari panasnya luar biasa.
*) Edy Supriatna Sjafei adalah wartawan senior, pernah bekerja sebagai jurnalis di LKBN ANTARA hingga memasuki masa pensiun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menikmati Subuh di Masjidil Haram dan Masjid Aisyah