Pemudik dari Malaysia sebut pelayanan KAI ramah dan nyaman

id Pemudik,KAI,Stasiun Gambir,Milir,Arus balik

Pemudik dari Malaysia sebut pelayanan KAI ramah dan nyaman

Pemudik asal Malaysia Khairil Zuhri (kiri) yang hari ini, Senin (24/4/2023) milir (kembali ke hilir) dari Yogyakarta bersama sang istri, Ratna Pratiwi (kanan) tiba di Stasiun Gambir sekitar pukul 13.00 WIB. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) -
Pemudik dari Malaysia, Khairil Zuhri yang hari ini milir (kembali ke hilir) di Stasiun Gambir setelah mudik ke Yogyakarta mengaku pelayanan Kereta Api Indonesia (KAI) sudah ramah dan nyaman.
 
"Saya sangat nyaman. Saya dari Malaysia, buat flight (penerbangan) dari Kuala Lumpur ke Jakarta, lepas tu bila saya transit di sini naik train (kereta api), ada ruang kaki yang luas untuk rehat. Saya rasa sangat selesa (longgar)," kata Khairil dengan bahasa Melayu yang khas saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin.
 
Khairil juga mengaku, fasilitas toilet yang ada di dalam kereta api sudah cukup bersih dan bebas dari sampah, sehingga membuatnya merasa semakin senang saat menempuh perjalanan mudik dari Jakarta-Yogyakarta, juga sebaliknya saat milir dari Yogyakarta-Jakarta.
 
Terkait pelayanan, Khairil juga mengaku jika petugas KAI sudah cukup ramah dan menyambut para penumpang dengan cukup baik, dan hampir sama seperti pelayanan juga fasilitas yang ada di luar negeri.
 
"Service (layanan) bagus, ada porter (pramubarang) yang membantu, Indonesia pun terkenal dengan lembutnya ya, bagi saya orang luar, saya sangat rasa cukup welcome (ramah), saya serta haru dengan layanannya," tutur Khairil.
 
Khairil pergi bersama sang istri, Ratna Pratiwi dari Stasiun Yogyakarta pada pukul 05.40 WIB menggunakan kereta api Taksaka dan tiba di Stasiun Gambir sekitar pukul 13.00 WIB.
 
"Ini pengalaman pertama buat suami saya, dia ingin merasakan kereta api Indonesia bagaimana, lalu kata dia oke bisa tidur, bisa selonjoran (duduk dengan kaki terjulur lurus ke depan) sampai bisa tidur, toilet juga bersih," kata Ratna.
 
 
Ratna juga mengaku puas dengan pelayanan porter yang tidak menetapkan tarif untuk barang yang diangkut, juga layanan yang menyediakan makanan di dalam kereta api yang bisa dibayar menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
 
"Ada porter yang tolong angkat barang itu juga ramah dan sigap, bagusnya mereka juga bayar seikhlasnya, nggak ada tarif yang tetap, terus untuk layanan di dalam kereta api, penjualan makanan dan yang lain sudah bagus, udah ada QRIS jadi nggak kesulitan bayar," kata Ratna.
 
Namun, Ratna berharap KAI bisa menyediakan fasilitas tempat transit yang lebih banyak, terutama yang dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) agar penumpang bisa beristirahat dan menunggu dengan nyaman.
 
"Saya lihat sih pelayanannya oke dan ramah, tapi memang ada sebagian tempat untuk ruang tunggu yang di luar (outdoor) nggak ada AC-nya, sedangkan ada sebagian orang kan nggak bisa kalau outdoor dan kepanasan seperti suami saya ini," tutur Ratna.
 
Ratna juga menambahkan, fasilitas tempat transit yang bisa digunakan untuk mandi perlu ditambah, karena sebagian orang sengaja datang lebih awal dan akan menunggu cukup lama.
 
"Terutama bagi turis dari luar negeri yang mungkin belum terbiasa dengan cuaca di Indonesia sehingga butuh tempat untuk membersihkan diri," kata Dia.

Sebelumnya, Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa memperkirakan puncak arus balik menuju Daop 1 Jakarta akan terjadi pada 25-26 April dan 30 April-1 Mei 2023.

Pelanggan kereta api yang akan bepergian menggunakan jasa layanan KAI diimbau agar datang lebih awal ke stasiun minimal 1 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.