Jakarta (ANTARA) - Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito dan Permaisuri Masako tertarik dengan peradaban sistem irigasi di Indonesia yang salah satu kisahnya tergambar dari Prasasti Tugu, Prasasti Harinjing dan Prasasti Palepangan di Museum Nasional, Jakarta.
“Berapa orang yang ikut mengerjakan saluran air ini?,” kata Kaisar Naruhito di Museum Nasional, Jakarta, Selasa.
Ketertarikan Kaisar Naruhito terhadap peradaban sistem irigasi Indonesia tercermin dari rasa keingintahuan Kaisar ketika Kurator Arkeologi Hindu Buddha Museum Nasional Fifia Wardhani menjelaskan mengenai prasasti-prasasti tersebut.
Rasa penasaran Kaisar Naruhito terutama muncul terhadap Prasasti Tugu yang ditemukan di Koja, Jakarta Utara, pada abad ke-5 Masehi dan dikeluarkan pada masa Pemerintahan Raja Purnawarman, Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Tugu berisi tentang pembangunan dua sungai atau kanal yaitu Candrabhaga dan Gomati dengan Candrabhaga telah digali terlebih dahulu sehingga airnya mengalir sampai ke laut dan melewati istana kerajaan Purnawarman.
Setelah Candrabhaga, Purnawarman memerintahkan penggalian sungai sepanjang 12 kilometer bernama Gomati yang dilakukan pada tahun ke-22 dari masa Pemerintahan Purnawarman dan selesai dalam tempo 21 hari.
Penemuan Prasasti Tugu ini menjadi indikasi bahwa pada masa itu masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sumber daya air dan pembangunan infrastruktur dengan memahami karakter alam lingkungan tempat tinggal.
Kaisar Naruhito pun terheran-heran karena pada masa dahulu masyarakat Indonesia sudah mampu mengatur sistem irigasi air, bahkan dengan waktu yang sangat singkat sehingga ia bertanya jumlah orang yang membangun irigasi tersebut.
Tak hanya sistem irigasi, Kaisar Jepang juga penasaran dengan prasasti-prasasti ini karena hingga kini masih bagus dan layak untuk dipamerkan kepada publik padahal sudah ditemukan sejak abad ke-5.
Prasasti-prasasti yang dilihat oleh Kaisar Jepang terbuat dari batu alam namun memiliki bentuk yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi keawetan dari bentuk maupun tulisan yang ada di prasasti.
“Jenis bahannya (prasasti) apa? Karena aksaranya masih jelas,” ujar Kaisar Naruhito.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menjelaskan Kaisar Jepang memang memiliki ketertarikan khusus terkait sistem irigasi air karena selaras dengan bidang studi perkuliahan Kaisar.
Menurut Hilmar, ketertarikan Kaisar Naruhito terhadap Prasasti Tugu menunjukkan bahwa sebetulnya ada pengetahuan yang luar biasa dalam masyarakat Indonesia terkait sistem irigasi sejak dahulu.
“Bagi mereka (Kaisar dan rombongan) yang mempelajari sejarah pengelolaan air menyadari bahwa orang di kawasan (Indonesia) ini untuk waktu begitu lama sudah mengembangkan pengetahuan secanggih itu. Tentunya ini menakjubkan untuk beliau berdua,” kata Hilmar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kaisar Jepang tertarik dengan peradaban sistem irigasi RI pada abad V
Berita Terkait
Erick Thohir pastikan Kevin Diks perkuat timnas lawan Jepang di kualifikasi Piala Dunia 2026
11 November 2024 14:57 Wib
Tiga tokoh Indonesia dianugerahi bintang jasa oleh Kaisar Jepang
07 November 2024 6:13 Wib
PM Jepang menggelar sidang Dewan Keamanan Nasional bahas rudal Korut
31 October 2024 9:53 Wib
Jepang khawatir atas rencana Israel cabut hak istimewa UNRWA
29 October 2024 12:11 Wib
Gagal di Indonesia, Marc Marquez fokus ke MotoGP Jepang
30 September 2024 21:50 Wib
Klasemen Grup C Piala Dunia 2026: Indonesia tertahan di peringkat empat
11 September 2024 6:14 Wib
PPI Jepang mendesak pemerintah kembalikan supremasi demokrasi
22 August 2024 14:02 Wib
Badai tropis Maria terus timbulkan gangguan di timur laut Jepang
12 August 2024 17:04 Wib