PM Malaysia: Kebebasan pers mematangkan demokrasi

id Hawana 2024,Kuching,Sarawak

PM Malaysia: Kebebasan pers mematangkan demokrasi

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim (tengah) didampingi Premier Sarawak Tan Sri Abang Johari Tun Openg (kedua kiri), Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil (kedua kanan), Wakil Menteri di Departemen Premier Sarawak Datuk Abdullah Haji Saidol (kanan), dan Ketua Kantor Berita Nasional Malaysia Datuk Wong Chun Wai (kiri) membuka puncak Hari Wartawan Nasional Malaysia (Hawana) 2024 di Kuching, Sarawak, Senin (27/5/2024). Acara tersebut dihadiri pula oleh praktisi pers dari media di Malaysia dan media asing dari 12 negara. ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini/aww.

Kuching, Malaysia (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan kebebasan pers akan mematangkan proses demokrasi dan akan mampu mendorong tumbuhnya karya-karya besar di berbagai bidang seperti sastra, budaya dan politik.

Hal itu disampaikan Anwar pada puncak acara Hari Wartawan Nasional (Hawana) Malaysia 2024 di Kuching, Sarawak, Senin, yang dihadiri sekitar seribu wartawan media di Malaysia dan asing di antaranya dari Indonesia, Kamboja, Jepang, Kuwait, Brunei, Filipina, Timor Leste, Vietnam, China, Korea Selatan, Qatar dan Prancis.

"Kalau tidak ada kebebasan tidak akan ada demokrasi yang matang, kalau tidak ada kebebasan tidak akan lahir karya-karya baik di bidang sastra, politik, budaya dan lainnya," kata Anwar dalam sambutannya.

Namun, PM Malaysia mengingatkan bahwa kebebasan itu tetap harus ada batasnya, yaitu jangan sampai menghasut dan memecah belah, yang bisa merusak sendi-sendi moral dan menghambat pembangunan.

Ruang kebebasan yang diberikan kepada media untuk mencari kebenaran dan untuk menyalurkan aspirasi yang membangun, namun disajikan sesuai fakta dengan tetap menjunjung tinggi norma-norma dan etika, kata Anwar menegaskan.

Anwar mengungkapkan bahwa dunia kewartawanan memegang peranan sangat penting dalam sejarah pembangunan dan peradaban negara.


Menurut dia, wartawan atau jurnalis memiliki peranan penting dalam memperjuangkan kemanusiaan, sehingga fungsinya tidak boleh dikalahkan oleh apapun, termasuk pembangunan fisik, kemajuan teknologi bahkan oleh perkembangan teknologi berupa kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Anwar mengatakan, AI merupakan buatan manusia, sehingga tergantung bagaimana mengisinya dengan hal-hal baik untuk memudahkan kerja berbagai hal termasuk kerja jurnalistik.

Pada kesempatan tersebut, Anwar juga menyampaikan bahwa program Tabung Kasih@HAWANA yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya, akan dilanjutkan dengan nilai 1 juta ringgit Malaysia (RM) atau sekitar Rp3,4 miliar, yang bertujuan untuk meringankan beban petugas media.

"Saya ingin mengumumkan tambahan sebanyak 1 juta ringgit itu untuk Tabung Kasih@HAWANA pada 2025 untuk membantu pekerja media yang mengalami kesulitan," katanya.

Hadir di acara itu, Premier Sarawak Tan Sri Abang Johari Abang Openg, Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil, Menteri Kerja Raya Datuk Seri Alexander Nanta Linggi, Timbalan Premier Sarawak Datuk Amar Dr Sim Kui Hian serta Pengerusi Pertubuhan Berita Nasional Malaysia (BERNAMA) Datuk Seri Wong Chun Wai.

Sebelum acara puncak dimulai, Anwar Ibrahim menyempatkan diri menemui 18 wartawan dari 12 media asing, untuk berbincang terkait ragam persoalan berkaitan dengan dunia pers hingga isu global terkini.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PM Malaysia: Kebebasan pers matangkan demokrasi