BNI sisihkan THR Rp130,2 miliar untuk penanganan COVID-19

id Bank bni, bni covid19, bansos bni covid19, bank negara indonesia

BNI sisihkan THR Rp130,2 miliar untuk penanganan COVID-19

Menteri BUMN Erick Thohir (ANTARA/BNI/Dewa Wiguna)

"Momentumnya sangat tepat dengan Bulan Suci Ramadhan yang setiap kebaikan akan tercatat berlipat ganda," katanya.
Jakarta (ANTARA) - Karyawan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyisihkan Tunjungan Hari Raya (THR) total Rp130,2 miliar yang dikumpulkan untuk donasi penanganan pandemi COVID-19.

"BNI Hi-Movers ada untuk Indonesia dengan memberi kontribusi langsung dalam upaya mempercepat pencegahan dan penanggulangan dampak COVID-19, sehingga ekonomi dapat kembali berjalan," kata Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Kamis.

Hi Movers merupakan sebutan bagi karyawan bank BUMN ini yang akan menyalurkan donasi tersebut untuk bantuan kesehatan dan pangan.

Menurut Anggoro, bantuan kesehatan akan disalurkan kepada 10 klinik di 10 daerah di Tanah Air termasuk pengadaan dua mobil ambulans sesuai standar penanganan Virus Corona.

Bantuan kesehatan juga akan dialokasikan untuk mengadakan tiga set alat Polymerase Chain Reaction (PCR), 10 ribu Alat Pelindung Diri (APD), serta 51 ribu alat tes COVID-9.

Sedangkan bantuan pangan akan disalurkan dalam bentuk sembako yang diberikan kepada 313 ribu keluarga.

"Momentumnya sangat tepat dengan Bulan Suci Ramadhan yang setiap kebaikan akan tercatat berlipat ganda," katanya.

Sebelumnya, bank pelat merah ini mengadakan tes swab gratis kepada 30 ribu orang sebagai bentuk kontribusi dalam mendeteksi dan menekan penyebaran wabah COVID-19.

Program sosial itu diawali dengan tes kepada 800 orang di area Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (20/5) dari total 5.500 orang yang akan disasar untuk mengikuti pemeriksaan tersebut di wilayah ibu kota.

Selanjutnya tes akan dilakukan di sejumlah provinsi di Tanah Air yakni di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang akan menyasar masyarakat terutama pelaku usaha kecil menengah produktif.