Kuala Lumpur (ANTARA) - Partai UMNO yang kini berada dalam pemerintahan koalisi Perikatan Nasional (PN) menginginkan agar pemilihan umum atau Pilihanraya Umum (PRU) ke-15 diselenggarakan di Malaysia setelah pandemi COVID-19.
"UMNO memutuskan agar mandat rakyat dikembalikan bagi mewujudkan pemerintah yang stabil dengan mengadakan PRU ke-15 setelah Pandemi COVID-19 dapat dikawal," ujar Presiden UMNO, Datuk Sri Ahmad Zahid Hamidi dalam pernyataannnya di Kuala Lumpur, Jumat.
Dia menegaskan Musyawarah Khusus Majelis Kerja Tertinggi UMNO telah konsisten dengan pernyataan tentang pentingnya gencatan politik dan rekonsiliasi nasional demi mengatasi wabah dan kestabilan politik.
"UMNO juga ingin menjunjung perintah Yang di-Pertuan Agong dan Majelis Raja-Raja Melayu agar pemerintahan diurus dengan baik dan tidak membawa negara ke dalam darurat sebagaimana yang telah diusulkan oleh pihak pemerintah," katanya.
Zahid mengatakan semua tindakan pihak mana pun yang mempersoalkan keputusan UMNO dalam mendukung Yang di-Pertuan Agong dan Majelis Raja-Raja Melayu adalah tidak bertanggung jawab dan amat disesali.
"Sekiranya pendirian UMNO dalam perkara ini masih dipersoalkan, UMNO akan mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan raja-raja dan kepentingan rakyat," katanya.
Berdasarkan catatan Pemilu ke-14 telah diselenggarakan pada 2018 yang dimenangkan oleh koalisi Pakatan Harapan (PH) yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokratik (DAP), Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) dan Partai Amanah Negara (Amanah).
Dalam perjalanannya koalisi PH tidak berjalan lancar karena perdana menteri waktu itu, Tun Mahathir Mohammad tidak melakukan peralihan kekuasaan kepada Presiden PKR, Dato Sri Anwar Ibrahim sebagaimana perjanjian.
Selain itu sejumlah pengurus PKR yang dipelopori Azmin Ali membelot dari partai yang membesarkannya dan PPBM juga keluar dari koalisi PH.
Mereka kemudian membentuk koalisi Perikatan Nasional (PN) yang beranggotakan PPBM, UMNO, PAS dan sejumlah partai anggota Barisan Nasional (BN) dengan menjadikan Tan Sri Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri.
Berita Terkait
Muhadjir tegaskan tugas dan fungsi Kemenko PMK tak terkait pemilu dalam sidang
05 April 2024 11:35 Wib
Menkeu sebut UU APBN 2024 telah selesai sebelum penetapan capres-cawapres
05 April 2024 11:34 Wib
Empat menteri hadir di MK untuk memberikan keterangan Perselisihan Hasil Pemilu
05 April 2024 9:45 Wib
Tim pembela Prabowo-Gibran sebut Pemilu kali ini paling baik
28 March 2024 16:03 Wib
Ganjar ingatkan soal perjuangan pahlawan reformasi pada sidang PHPU di MK
27 March 2024 15:55 Wib
AMIN menuntut Gibran didiskualifikasi hingga pemilu ulang di petitum
26 March 2024 12:10 Wib