Kiev/Pokrovs (ANTARA) - Serangan rudal-rudal Rusia menghantam blok apartemen dan taman kanak-kanak di Kiev, ibu kota Ukraina, pada Minggu, saat para pemimpin dari negara-negara kaya G7 berkumpul untuk pertemuan puncak di Jerman. 

Sebanyak tempat ledakan terjadi di pusat Kiev hingga dini hari, dalam serangan pertama di kota itu dalam beberapa minggu. Itu terjadi saat pemimpin dunia yang berkumpul di Eropa sedang membahas sanksi lanjutan terhadap Moskow. 

Seorang fotografer Reuters melihat kawah ledakan besar di dekat taman bermain di taman kanak-kanak yang jendela-jendelanya rusak.

Sedangkan Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan Rusia menyerang Kiev lagi dan rudal-rudalnya merusak gedung apartemen dan taman kanak-kanak. 

Wakil Wali Kota Mykola Povoroznyk mengatakan satu orang tewas dan enam luka-luka, dan ledakan-ledakan terdengar setelahnya setiap kali Kiev melakukan pertahanan udara dengan menghancurkan rudal-rudal yang tembakkan Rusia. 

Rusia telah meningkatkan serangan udara di Ukraina akhir pekan ini, yang juga telah menyaksikan jatuhnya sebuah kota timur yang strategis ke pasukan pro Rusia.

"Ini lebih ke arah kebiadaban mereka," kata Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, merujuk pada serangan rudal di Kiev, ketika para pemimpin dari negara-negara kaya G7 berkumpul untuk pertemuan puncak di Jerman.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan negara-negara G7 harus menanggapi serangan rudal terbaru dengan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan memberikan lebih banyak senjata berat ke Ukraina.

Dalam pertemuan G7 pada Minggu, Inggris, Kanada, Jepang dan Amerika Serikat mengusulkan larangan impor emas dari Rusia.

Baca juga: Presiden Joko Widodo akan temui pemimpin Ukraina dan Rusia

Sumber: Reuters

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saat pemimpin G7 berunding, Rusia tingkatkan serangan rudal ke Ukraina

Pewarta : Mulyo Sunyoto
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2024