Balige (ANTARA) - Berkemah menjadi alternatif bagi sebagian masyarakat yang menyaksikan putaran pertama Kejuaraan Dunia F1 Powerboat (F1H2O) di Danau Toba, tepatnya di kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, Sumatra Utara, yang secara resmi bergulir pada Sabtu-Minggu (25-26/2).
Berkemah di tengah perhelatan akbar seperti F1 Powerboat memiliki sensasi tersendiri. Selain disuguhkan dengan aksi dari para pebalap, pemandangan indah Danau Toba menyejukkan mata.
Hal itu lah yang diungkapkan Haganta Karo Karo (22 tahun) dan Gusti Randa Barus (24). Mereka sengaja datang ke kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu dari kediaman mereka di Tigalinga, Dairi.
Jaraknya sekitar 164 km atau lebih dari tiga jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Namun itu tidak seberapa untuk memenuhi rasa penasaran menyaksikan aksi para pebalap F1H2O.
Haganta dan Gusti tiba sejak Kamis (23/2) atau sudah semalam menginap di bawah tenda yang mereka dirikan.
Peralatan berkemah yang mereka bawa dari rumah di Tigalinga, terbilang lengkap. Ada matras, selimut, dan tentu saja tenda double layer dengan kapasitas untuk empat orang. Bila digunakan berdua, cukup luas dan nyaman.
"Penasaran ingin melihat seperti apa F1 Powerboat," kata Haganta kepada ANTARA di Balige, Jumat.
Lokasi tenda mereka dengan arena utama lomba pun tak terlalu jauh sekitar 1 km. Jadi mereka cukup jelas melihat para pebalap bermanuver di danau vulkanik terbesar di dunia tersebut.
Mereka kagum karena kapal melesat dengan kecepatan tinggi pada sesi latihan bebas, hari ini. "Keren sekali," ujar Gusti.
Kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu memang belum terlalu banyak hotel. Pilihan lain ada home stay, itu pun penuh karena tingginya antusias masyarakat menyaksikan F1 Powerboat.
Jadi mereka lebih memilih berkemah. "Biayanya juga lebih terjangkau. Kami membayar Rp50 ribu untuk sewa tempat saja. Kalau menggunakan tenda dari sini biayanya Rp150 ribu," kata Haganta.
"Tak sabar untuk melihat balapan pada Minggu (26/2) nanti. Ya, kami akan berada di sini hingga acara selesai," ujar Gusti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Berkemah di bibir Danau Toba jadi alternatif saksikan F1 Powerboat
Berkemah di tengah perhelatan akbar seperti F1 Powerboat memiliki sensasi tersendiri. Selain disuguhkan dengan aksi dari para pebalap, pemandangan indah Danau Toba menyejukkan mata.
Hal itu lah yang diungkapkan Haganta Karo Karo (22 tahun) dan Gusti Randa Barus (24). Mereka sengaja datang ke kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu dari kediaman mereka di Tigalinga, Dairi.
Jaraknya sekitar 164 km atau lebih dari tiga jam perjalanan dengan menggunakan sepeda motor. Namun itu tidak seberapa untuk memenuhi rasa penasaran menyaksikan aksi para pebalap F1H2O.
Haganta dan Gusti tiba sejak Kamis (23/2) atau sudah semalam menginap di bawah tenda yang mereka dirikan.
Peralatan berkemah yang mereka bawa dari rumah di Tigalinga, terbilang lengkap. Ada matras, selimut, dan tentu saja tenda double layer dengan kapasitas untuk empat orang. Bila digunakan berdua, cukup luas dan nyaman.
"Penasaran ingin melihat seperti apa F1 Powerboat," kata Haganta kepada ANTARA di Balige, Jumat.
Lokasi tenda mereka dengan arena utama lomba pun tak terlalu jauh sekitar 1 km. Jadi mereka cukup jelas melihat para pebalap bermanuver di danau vulkanik terbesar di dunia tersebut.
Mereka kagum karena kapal melesat dengan kecepatan tinggi pada sesi latihan bebas, hari ini. "Keren sekali," ujar Gusti.
Kawasan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu memang belum terlalu banyak hotel. Pilihan lain ada home stay, itu pun penuh karena tingginya antusias masyarakat menyaksikan F1 Powerboat.
Jadi mereka lebih memilih berkemah. "Biayanya juga lebih terjangkau. Kami membayar Rp50 ribu untuk sewa tempat saja. Kalau menggunakan tenda dari sini biayanya Rp150 ribu," kata Haganta.
"Tak sabar untuk melihat balapan pada Minggu (26/2) nanti. Ya, kami akan berada di sini hingga acara selesai," ujar Gusti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Berkemah di bibir Danau Toba jadi alternatif saksikan F1 Powerboat