Kuala Lumpur (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu Ketua Dewan Rakyat Malaysia Tan Sri Dato’ Johari Abdul membahas berbagai isu dari mulai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga memperkuat kerja sama sektor industri kelapa sawit dua negara.
Puan Maharani usai pertemuan di Parlemen Malaysia, Kuala Lumpur, Senin, mengatakan telah membicarakan bagaimana kedua negara harus bisa semakin memperkuat hubungan yang selama ini sudah baik.
Beberapa isu yang mencuat dan menjadi pembahasan dalam pertemuan itu, menurut dia, yakni Malaysia yang tertarik membantu atau berpartisipasi dalam membangun IKN, mengingat lokasinya yang berada di Kalimantan sehingga berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Dan menurut Yang di-Pertua Tan Sri, Malaysia sangat tertarik untuk bisa berpartisipasi dalam energi terbarukan, juga 'hydro power' dan infrastruktur. Karena itu saya meminta agar ini segera di-'follow up' oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di sini, melalui pengusaha-pengusaha yang ada, dengan investasi atau investor yang ada,” ujar Puan.
Selain itu, Puan juga mengatakan agar kedutaan dapat menindaklanjuti apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam kunjungan kenegaraan beberapa waktu lalu.
Menurut Puan, dalam pertemuan itu turut juga membahas tentang kelapa sawit. Indonesia dan Malaysia harus memperkuat kerja sama di bidang itu, sehingga keduanya dapat menjelaskan dengan baik, memiliki argumen yang jelas ketika berhadapan dengan negara-negara Eropa.
Sempat pula keduanya membahas isu perbatasan, baik darat maupun maritim, hingga soal perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia.
“Kami sepakat bahwa hubungan ini harus selalu diperkuat, dieratkan, agar apapun yang akan dilakukan bisa dikomunikasikan dengan baik,” ujar Puan.
Pertemuan dengan Tan Sri Dato’ Johari, menurut Puan, bukan yang pertama mengingat keduanya telah bertemu beberapa kali di Indonesia.
“Tan Sri mendukung acara yang saya lakukan. Terakhir datang di Rapat Umum Majelis Antar Parlemen ASEAN ke-44 (Majelis Umum AIPA) atau KTT ASEAN yang ada di Jakarta dan Labuan Bajo. Karena itu, ini menjadi kunjungan balasan saya yang pertama di Malaysia bertemu secara langsung di Kuala Lumpur,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Rakyat Malaysia Tan Sri Dato’ Johari mengatakan Malaysia sangat mendukung tindakan Indonesia memindahkan ibu kota negara di Jakarta ke Kalimantan. Itu akan memperkokoh hubungan dua negara dalam bidang perdagangan dan lainnya, termasuk pariwisata, pendidikan dan keamanan pangan.
“Jadi saya kira ini akan membawa kita ke era yang baru apabila kota ini (IKN) akan dibangunkan dengan kaidah energi baru terbarukan. Tidak lagi secara tradisional,” ujar dia.
Selanjutnya, ia mengatakan pertemuan tadi juga membahas pertukaran akademisi, peneliti-peneliti, pemikir-pemikir dari universitas di dua negara, untuk melihat bagaimana kedua negara dapat memperkokoh keamanan pangan.
“Bagaimana negara ASEAN khususnya harus menjadi kuat dalam bidang penelitian, agar ini membantu kita selesaikan masalah 'food security' yang sedang melanda dunia,” ujar dia.
Yang ketiga, ia mengatakan membahas tentang energi terbarukan. “Sebab saya kira Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan dan alam yang harus eksplorasi dengan inovasi-inovasi yang baru, supaya 'artificial inteligent' juga dapat kita gunakan. Saya kira ini dapat membantu negara kita dan ASEAN”.
Johari mengatakan kebangkitan Asia tak dapat dibendung lagi, sehingga negara di ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia harus menerima keadaan itu dan mendahului dengan menyiapkan anak-anak mudanya dengan ilmu dan pengetahuan dalam menerima kebangkitan Asia.
Pertemuan antara Ketua DPR RI dan Ketua Dewan Rakyat Malaysia itu juga dihadiri anggota dewan kedua negara dan dari Indonesia hadir Diah Pitaloka, Mufti Aimah Nurul Anam dan Charles Honoris. Hadir pula Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Dato' Indera Hermono, serta Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua DPR RI bahas IKN hingga sawit dengan Ketua Dewan Rakyat Malaysia
Puan Maharani usai pertemuan di Parlemen Malaysia, Kuala Lumpur, Senin, mengatakan telah membicarakan bagaimana kedua negara harus bisa semakin memperkuat hubungan yang selama ini sudah baik.
Beberapa isu yang mencuat dan menjadi pembahasan dalam pertemuan itu, menurut dia, yakni Malaysia yang tertarik membantu atau berpartisipasi dalam membangun IKN, mengingat lokasinya yang berada di Kalimantan sehingga berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Dan menurut Yang di-Pertua Tan Sri, Malaysia sangat tertarik untuk bisa berpartisipasi dalam energi terbarukan, juga 'hydro power' dan infrastruktur. Karena itu saya meminta agar ini segera di-'follow up' oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di sini, melalui pengusaha-pengusaha yang ada, dengan investasi atau investor yang ada,” ujar Puan.
Selain itu, Puan juga mengatakan agar kedutaan dapat menindaklanjuti apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam kunjungan kenegaraan beberapa waktu lalu.
Menurut Puan, dalam pertemuan itu turut juga membahas tentang kelapa sawit. Indonesia dan Malaysia harus memperkuat kerja sama di bidang itu, sehingga keduanya dapat menjelaskan dengan baik, memiliki argumen yang jelas ketika berhadapan dengan negara-negara Eropa.
Sempat pula keduanya membahas isu perbatasan, baik darat maupun maritim, hingga soal perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia yang bekerja di Malaysia.
“Kami sepakat bahwa hubungan ini harus selalu diperkuat, dieratkan, agar apapun yang akan dilakukan bisa dikomunikasikan dengan baik,” ujar Puan.
Pertemuan dengan Tan Sri Dato’ Johari, menurut Puan, bukan yang pertama mengingat keduanya telah bertemu beberapa kali di Indonesia.
“Tan Sri mendukung acara yang saya lakukan. Terakhir datang di Rapat Umum Majelis Antar Parlemen ASEAN ke-44 (Majelis Umum AIPA) atau KTT ASEAN yang ada di Jakarta dan Labuan Bajo. Karena itu, ini menjadi kunjungan balasan saya yang pertama di Malaysia bertemu secara langsung di Kuala Lumpur,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Rakyat Malaysia Tan Sri Dato’ Johari mengatakan Malaysia sangat mendukung tindakan Indonesia memindahkan ibu kota negara di Jakarta ke Kalimantan. Itu akan memperkokoh hubungan dua negara dalam bidang perdagangan dan lainnya, termasuk pariwisata, pendidikan dan keamanan pangan.
“Jadi saya kira ini akan membawa kita ke era yang baru apabila kota ini (IKN) akan dibangunkan dengan kaidah energi baru terbarukan. Tidak lagi secara tradisional,” ujar dia.
Selanjutnya, ia mengatakan pertemuan tadi juga membahas pertukaran akademisi, peneliti-peneliti, pemikir-pemikir dari universitas di dua negara, untuk melihat bagaimana kedua negara dapat memperkokoh keamanan pangan.
“Bagaimana negara ASEAN khususnya harus menjadi kuat dalam bidang penelitian, agar ini membantu kita selesaikan masalah 'food security' yang sedang melanda dunia,” ujar dia.
Yang ketiga, ia mengatakan membahas tentang energi terbarukan. “Sebab saya kira Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan dan alam yang harus eksplorasi dengan inovasi-inovasi yang baru, supaya 'artificial inteligent' juga dapat kita gunakan. Saya kira ini dapat membantu negara kita dan ASEAN”.
Johari mengatakan kebangkitan Asia tak dapat dibendung lagi, sehingga negara di ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia harus menerima keadaan itu dan mendahului dengan menyiapkan anak-anak mudanya dengan ilmu dan pengetahuan dalam menerima kebangkitan Asia.
Pertemuan antara Ketua DPR RI dan Ketua Dewan Rakyat Malaysia itu juga dihadiri anggota dewan kedua negara dan dari Indonesia hadir Diah Pitaloka, Mufti Aimah Nurul Anam dan Charles Honoris. Hadir pula Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Malaysia Dato' Indera Hermono, serta Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ketua DPR RI bahas IKN hingga sawit dengan Ketua Dewan Rakyat Malaysia