Natuna (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyatakan kualitas udara di daerah itu kurang sehat.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Natuna Harmidi saat dihubungi melalui sambungan telepon di Natuna, Ahad, mengatakan kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kabut asap tipis di daerah itu.
"Hari ini polutan kita PM (Particulate Matter) 2.5
adalah 26.5 AQI US 81, kategori sedang," ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan untuk masyarakat yang sensitif dengan asap diimbau untuk menggunakan masker.
"Tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor," pinta Harmidi.
Ia menduga kabut asap tersebut kiriman dari Pulau Sumatera dan Kalimamtan.
"Dari satelit kita mendapat kiriman dari dua daerah itu," kata Harmidi.
Sementara itu warga Natuna Sri Dini Hariani mengatakan kabut asap yang menyelimuti daerah itu tidak mengganggu aktivitasnya.
Namun, ia bersama keluarganya tetap melakukan pembatasan aktivitas.
"Bagusnya kalau sudah begini pemerintah buat surat edaran biar warga tahu," saran Dini.
Dini menyebut saat ini kondisi keluarganya dalam keadaan baik.
"Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit pernapasan," kata Dini.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Ranai Feriomex Hutagalung menyebutkan asap tersebut diduga berasal dari Kalimantan, sebab dari pemantauan yang dilakukan timnya, terdapat titik panas di wilayah Kalimantan.
"Kondisi angin yang bertiup dari tenggara membawa partikel-partikel kecil (asap)," sebut Feri.
Ia menerangkan suhu udara di Natuna saat ini sekitar 29-31 derajat Celcius dengan kelembaban udara 81-85 persen dan kecepatan angin tenggara sekitar 1-2 knot.
Sedangkan cuaca di Natuna berawan tebal dan terdapat guntur.
"Jarak pandang sekitar 6-8 km," tutur Feri.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Natuna Harmidi saat dihubungi melalui sambungan telepon di Natuna, Ahad, mengatakan kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kabut asap tipis di daerah itu.
"Hari ini polutan kita PM (Particulate Matter) 2.5
adalah 26.5 AQI US 81, kategori sedang," ucapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan untuk masyarakat yang sensitif dengan asap diimbau untuk menggunakan masker.
"Tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor," pinta Harmidi.
Ia menduga kabut asap tersebut kiriman dari Pulau Sumatera dan Kalimamtan.
"Dari satelit kita mendapat kiriman dari dua daerah itu," kata Harmidi.
Sementara itu warga Natuna Sri Dini Hariani mengatakan kabut asap yang menyelimuti daerah itu tidak mengganggu aktivitasnya.
Namun, ia bersama keluarganya tetap melakukan pembatasan aktivitas.
"Bagusnya kalau sudah begini pemerintah buat surat edaran biar warga tahu," saran Dini.
Dini menyebut saat ini kondisi keluarganya dalam keadaan baik.
"Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit pernapasan," kata Dini.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Ranai Feriomex Hutagalung menyebutkan asap tersebut diduga berasal dari Kalimantan, sebab dari pemantauan yang dilakukan timnya, terdapat titik panas di wilayah Kalimantan.
"Kondisi angin yang bertiup dari tenggara membawa partikel-partikel kecil (asap)," sebut Feri.
Ia menerangkan suhu udara di Natuna saat ini sekitar 29-31 derajat Celcius dengan kelembaban udara 81-85 persen dan kecepatan angin tenggara sekitar 1-2 knot.
Sedangkan cuaca di Natuna berawan tebal dan terdapat guntur.
"Jarak pandang sekitar 6-8 km," tutur Feri.