Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur salah satunya dengan terlibat dalam pembiayaan sindikasi proyek Jalan Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim di Provinsi Papua Pegunungan.
Direktur Wholesale & Institution Business BRI Agus Noorsanto mengatakan bahwa keterlibatan BRI dalam proyek ini merupakan bukti nyata kontribusi perseroan dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis nasional.
“Minat tinggi lembaga keuangan terhadap pembiayaan proyek ini tercermin dari tingkat oversubscription sebesar 1,27 kali, yang menunjukkan kepercayaan besar institusi keuangan terhadap prospek proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Trans Papua,” kata Agus dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Selain BRI, pembiayaan sindikasi ini melibatkan empat institusi keuangan lainnya yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), dan Bank Pembangunan Daerah Papua (BPD Papua).
Total nilai sindikasi mencapai Rp2,6 triliun, terdiri atas pembiayaan dengan skema konvensional senilai Rp2,36 triliun dan pembiayaan dengan skema syariah sebesar Rp300 miliar.
PT Hutama Mambelim Trans Papua (PT HMTP) telah resmi menandatangani perjanjian pembiayaan sindikasi untuk proyek KPBU Trans Papua. Dalam pembiayaan ini, BRI dan SMI bertindak sebagai Coordinating Banks. Sementara BNI berperan sebagai bagian dari Joint Mandate Lead Arrangers and Bookrunners (JMLABs).
Sebagai salah satu Coordinating Banks, Agus menyampaikan bahwa BRI berkomitmen untuk terus mendorong sinergi antara Badan Usaha Pelaksana (BUP), lembaga keuangan, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dan pemerintah.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat untuk mendukung keberhasilan proyek strategis lainnya melalui skema KPBU di masa mendatang,” kata dia.
Sebagai informasi, proyek KPBU Jalan Trans Papua ini memiliki total nilai investasi sebesar Rp3,3 triliun dengan masa konsesi selama 15 tahun, mencakup dua tahun masa konstruksi dan 13 tahun masa layanan.
Pembangunan jalan sepanjang 50,14 kilometer ini ditujukan untuk menjadi jalur utama transportasi logistik yang menghubungkan Jayapura dan Wamena.
Proyek ini akan diimplementasikan oleh PT HMTP, yang dibentuk melalui konsorsium antara PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur.
Proyek menggunakan skema availability payment (AP), di mana pemerintah memberikan pembayaran periodik berdasarkan kualitas layanan yang telah disepakati. Skema ini juga didukung oleh jaminan pembayaran dari PT PII.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BRI fasilitasi pembiayaan proyek Trans Papua di Papua Pegunungan