Banda Aceh (ANTARA) - Perusahaan multinasional asal Malaysia, Lion Group Malaysia berminat untuk berinvestasi di Aceh dalam empat sektor utama mulai dari bidang energi hingga pertanian.

"Kita berharap investasi itu dapat saling menguntungkan bagi investor dan masyarakat Aceh," kata Chairman Lion Group, Tan Sri William Cheng, di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Tan Sri William Chen dalam pertemuan lanjutan bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, di Banda Aceh.

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan Investment Opportunities yang berlangsung di Banda Aceh pada Jumat, 5 Januari 2025 pekan lalu.

Adapun empat sektor tersebut yakni pertambangan (termasuk tambang emas), minyak dan gas bumi, kelautan dan perikanan (termasuk produksi garam), serta perkebunan, terutama gandum dan jagung.

Cheng menyampaikan bahwa investasi ini direncanakan untuk jangka panjang dengan durasi minimal sepuluh tahun, melewati satu siklus periode pengembalian modal.

Dalam kesempatan ini, Cheng juga menekankan komitmen Lion Group terhadap kepatuhan hukum, termasuk pembayaran pajak, royalti, serta penggunaan tenaga kerja lokal.

"Kami membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai, seperti lahan minimal lima ribu hektare dengan status hukum yang jelas, akses transportasi, energi murah, serta kemudahan perizinan," ujar Cheng.

Sementara itu, Kepala Bappeda Aceh, T Ahmad Dadek menyambut baik rencana investasi dari perusahaan asal negeri jiran tersebut, dan bakal mempermudah proses administrasinya.

"Kami berkomitmen memberikan informasi yang jelas tentang potensi investasi di Aceh dan mempermudah proses administrasi agar rencana ini dapat segera terealisasi," demikian T Ahmad Dadek.


Pewarta : Rahmat Fajri
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025