Kuala Lumpur (ANTARA) - Indonesia melalui Kementerian Pariwisata mengikuti pameran Internasional MATTA FAIR 2019 di Hall 3, Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur, yang digelar pada 15 – 17 Maret 2019.
"Partisipasi pada event tahunan ini merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada 'branding' dan 'selling'," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar, Rizki Handayani di Kuala Lumpur, Sabtu.
Rizki mengatakan keikutsertaan Indonesia pada kegiatan ini adalah untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan ASEAN, selain itu sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan "Wonderful Indonesia".
"Malaysia merupakan fokus pasar utama yang menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara ASEAN.
Pada partisipasi tahun ini Indonesia menampilkan paviliun seluas 180 sqm (20 booth) dengan tema utama Banyuwangi yang mengangkat arsitektur rumah osing dan suasana di Pendopo Sabha Swagata Blambangan," katanya.
Peserta yang bergabung dengan booth Indonesia terdiri dari 22 industri pariwisata Indonesia (travel agent / tour operator, hotel dan atraksi wisata) yang mewakili destinasi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
"Mereka akan membawa paket-paket wisata yang tentunya sudah siap untuk ditawarkan kepada para buyers atau customers melalui kerjasama dengan travel agent / tour operator lokal Malaysia. Industri travel agent, industri atraksi, hotel maupun resort akan intens melakukan promosi dan pertemuan bisnis dengan para buyers atau customers yang datang," katanya.
Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia, MATTA Fair 2019 diharapkan juga bisa menghasilkan potensial transaksi bagi paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Malaysia dalam skala besar ke Indonesia.
Program acara di paviliun Indonesia antara lain B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi wisata oleh Kemenpar, New Indonesia Destination Corner yang akan mengangkat destinasi Banyuwangi & Danau Toba, Gimmick dan Gift Redemption, Coffee & Refreshment Corner yang akan menyuguhkan kelezatan kopi dan snack khas Banyuwangi, serta Photobooth Corner.
MATTA Fair 2019 merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada "branding" dan "selling" karena merupakan pameran "business to customer" yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia dengan melalui mitra lokal-nya di Malaysia.
"Promosi yang selama ini bertitik berat pada "selling" mulai diimbangi dengan 'branding' kembali. Utamanya kepada dua destinasi baru yaitu Banyuwangi di Jawa Timur dan Danau Toba di Sumatera Utara. Memanfatkan direct flight dari Kuala Lumpur ke Banyuwangi oleh Citilink yang telah dibuka sejak 19 Desember 2018 yang lalu, Kemenpar sangat gencar mempromosikan destinasi Banyuwangi kepada market Malaysia sebagai pilihan tempat wisata bertema exploring nature, relax dan heritage," katanya.
Adapun untuk Danau Toba, dengan memanfaatkan rencana dibukanya kembali rute direct flight AirAsia dari Kuala Lumpur ke Danau Toba di bulan April 2019, Kemenpar tetap konsisten untuk mempromosikannya kepada market Malaysia sebagai pilihan tempat wisata yang juga bertema 'exploring culture and nature," katanya.
"Partisipasi pada event tahunan ini merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada 'branding' dan 'selling'," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kemenpar, Rizki Handayani di Kuala Lumpur, Sabtu.
Rizki mengatakan keikutsertaan Indonesia pada kegiatan ini adalah untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan ASEAN, selain itu sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan "Wonderful Indonesia".
"Malaysia merupakan fokus pasar utama yang menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara ASEAN.
Pada partisipasi tahun ini Indonesia menampilkan paviliun seluas 180 sqm (20 booth) dengan tema utama Banyuwangi yang mengangkat arsitektur rumah osing dan suasana di Pendopo Sabha Swagata Blambangan," katanya.
Peserta yang bergabung dengan booth Indonesia terdiri dari 22 industri pariwisata Indonesia (travel agent / tour operator, hotel dan atraksi wisata) yang mewakili destinasi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
"Mereka akan membawa paket-paket wisata yang tentunya sudah siap untuk ditawarkan kepada para buyers atau customers melalui kerjasama dengan travel agent / tour operator lokal Malaysia. Industri travel agent, industri atraksi, hotel maupun resort akan intens melakukan promosi dan pertemuan bisnis dengan para buyers atau customers yang datang," katanya.
Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia, MATTA Fair 2019 diharapkan juga bisa menghasilkan potensial transaksi bagi paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Malaysia dalam skala besar ke Indonesia.
Program acara di paviliun Indonesia antara lain B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi wisata oleh Kemenpar, New Indonesia Destination Corner yang akan mengangkat destinasi Banyuwangi & Danau Toba, Gimmick dan Gift Redemption, Coffee & Refreshment Corner yang akan menyuguhkan kelezatan kopi dan snack khas Banyuwangi, serta Photobooth Corner.
MATTA Fair 2019 merupakan tempat yang sangat potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada "branding" dan "selling" karena merupakan pameran "business to customer" yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata Indonesia dengan melalui mitra lokal-nya di Malaysia.
"Promosi yang selama ini bertitik berat pada "selling" mulai diimbangi dengan 'branding' kembali. Utamanya kepada dua destinasi baru yaitu Banyuwangi di Jawa Timur dan Danau Toba di Sumatera Utara. Memanfatkan direct flight dari Kuala Lumpur ke Banyuwangi oleh Citilink yang telah dibuka sejak 19 Desember 2018 yang lalu, Kemenpar sangat gencar mempromosikan destinasi Banyuwangi kepada market Malaysia sebagai pilihan tempat wisata bertema exploring nature, relax dan heritage," katanya.
Adapun untuk Danau Toba, dengan memanfaatkan rencana dibukanya kembali rute direct flight AirAsia dari Kuala Lumpur ke Danau Toba di bulan April 2019, Kemenpar tetap konsisten untuk mempromosikannya kepada market Malaysia sebagai pilihan tempat wisata yang juga bertema 'exploring culture and nature," katanya.