Kuala Lumpur (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi asal Malaysia dari sembilan kampus di Indonesia melakukan Ujian Kompetensi Profesi Kedokteran (UKMPPD) di kampus Universiti Putra Malaysia (UPM) di Kuala Lumpur, Minggu.
Mereka melakukan ujian di laboratorium komputer Fakultas Sains Komputer dan Teknologi Informasi kampus tersebut karena tidak bisa kembali ke Indonesia akibat pandemi COVID-19.
Mahasiswa berjumlah 134 orang terdiri dari 117 mahasiswa program kedokteran umum dan 17 mahasiswa dari kedokteran gigi tersebut berkuliah di Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Airlangga, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatra Utara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pajajaran dan Universitas Hasanudin.
Ujian yang dimulai pukul 10.00 secara serentak dengan ujian dari Indonesia tersebut dihadiri oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Dr Mokhammad Farid Makruf dan pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Rosnita.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi asal Malaysia dari sembilan kampus di Indonesia melakukan Ujian Kompetensi Profesi Kedokteran (UKMPPD) di kampus Universiti Putra Malaysia (UPM) di Kuala Lumpur, Minggu. ANTARA Foto/Agus Setiawan (1)
Semua panitia dan peserta menghadiri ujian dengan protokol kesehatan COVID-19 seperti mengenakan masker, hand sanitizer dan jaga jarak.
"Mahasiswa Malaysia di Indonesia sejak Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) Maret lalu semuanya harus pulang ke Malaysia. Kebijakan Pemerintah Malaysia juga berlaku saat warganya tidak pergi ke luar negeri sampai saat ini," kata Mokhammad Farid Makruf.
Sehingga, ujar dia, para mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian profesi kedokteran dan kedokteran tinggi di Indonesia kemudian mahasiswa ini memohon kepada Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia kemudian mereka menghubungi KBRI Kuala Lumpur.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi asal Malaysia dari sembilan kampus di Indonesia melakukan Ujian Kompetensi Profesi Kedokteran (UKMPPD) di kampus Universiti Putra Malaysia (UPM) di Kuala Lumpur, Minggu. ANTARA Foto/Agus Setiawan (1)
"Kemudian kami berkoordinasi dengan Dikti akhirnya diizinkan melakukan ujian di Malaysia. Peserta ada 117 orang dari kedokteran dan 17 kedokteran tinggi namun tadi malam satu orang mengundurkan diri karena sakit dan harus dirawat di rumah sakit," katanya.
Mereka melakukan ujian di laboratorium komputer Fakultas Sains Komputer dan Teknologi Informasi kampus tersebut karena tidak bisa kembali ke Indonesia akibat pandemi COVID-19.
Mahasiswa berjumlah 134 orang terdiri dari 117 mahasiswa program kedokteran umum dan 17 mahasiswa dari kedokteran gigi tersebut berkuliah di Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Airlangga, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatra Utara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Pajajaran dan Universitas Hasanudin.
Ujian yang dimulai pukul 10.00 secara serentak dengan ujian dari Indonesia tersebut dihadiri oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Dr Mokhammad Farid Makruf dan pejabat Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia, Rosnita.
Semua panitia dan peserta menghadiri ujian dengan protokol kesehatan COVID-19 seperti mengenakan masker, hand sanitizer dan jaga jarak.
"Mahasiswa Malaysia di Indonesia sejak Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) Maret lalu semuanya harus pulang ke Malaysia. Kebijakan Pemerintah Malaysia juga berlaku saat warganya tidak pergi ke luar negeri sampai saat ini," kata Mokhammad Farid Makruf.
Sehingga, ujar dia, para mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian profesi kedokteran dan kedokteran tinggi di Indonesia kemudian mahasiswa ini memohon kepada Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia kemudian mereka menghubungi KBRI Kuala Lumpur.
"Kemudian kami berkoordinasi dengan Dikti akhirnya diizinkan melakukan ujian di Malaysia. Peserta ada 117 orang dari kedokteran dan 17 kedokteran tinggi namun tadi malam satu orang mengundurkan diri karena sakit dan harus dirawat di rumah sakit," katanya.