Kota Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau, Syamsuar, bersama Yang Dipertuan Negeri Melaka Tun Dato Seri Utama H Mohd Ali Mohd Rustam, sepakat membahas pembangunan RoRo Dumai-Melaka dan jembatan Melaka-Rupat Dumai untuk konektivitas antara Thailand, Malaysia, Indonesia melalui Dumai.
"Kesepakatan ini dicapai sebagai upaya menindaklanjuti pelaksanaan konferensi IMT-GT yang digelar di Bangkok beberapa waktu lalu, dan Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan program yang sudah dinantikan oleh masyarakat Riau ini," kata Gubernur Riau Syamsuar, kepada media, Sabtu.
Ia menjelaskan, pada saat konferensi Indonesia Malaysia Thailand (IMT) Growth Triagle (GT) itu, kebetulan dirinya ikut dalam delegasi Presiden Jokowi dan mendengar sendiri perencanaan antara Indonesia dengan Perdana Menteri Thailand dan Malaysia.
Pemerintah Indonesia, katanya , melalui Menteri Perhubungan dan Pemerintah Daerah (Pemda) tetap mempersiapkan langkah-langkah untuk pembangun RoRo Dumai-Melaka ini.
"Kami mendukung jika itu terwujud, untuk tahap awal perlu persiapan. Namun demikian, bukan mustahil pembangunan jembatan ini diwujudkan bersama. Apalagi Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan sudah menunjuk Riau sebagai pusat perdagangan di wilayah Sumatera," katanya.
Jadi, katanya lagi, Riau ditunjuk sebagai pemasar komoditas ekspor ke negeri Malaysia dan Thailand dengan negara yang memiliki hubungan sosial budaya satu rumpun.
Sebaliknya, dari sisi ekonomi Riau memiliki komoditas yang dapat dipasarkan ke Malaysia dan Malaysia juga bisa memasarkan komoditas mereka ke Indonesia melalui Roro Dumai-Melaka.
"Pembangunan RoRo Dumai-Melaka ini masuk RPJMN yang artinya program Pak Presiden selama 5 tahun sampai 2024. Karenanya komitmen antara kedua belah pihak sampai saat ini tetap berlangsung dan akan tetap dilaksanakan. Pemrov Riau akan memberikan yang terbaik jika terjadi kendala di Melaka," katanya.
Saat ini, katanya, Presiden Jokowi juga sudah membangun jalan Tol Sumatera mulai dari Lampung menuju Aceh termasuk di Riau. Jika pembangunan Tol Sumatera ini berhasil tentunya membuat kemajuan yang luar biasa bagi Indonesia dan Malaysia.
Keberadaan transportasi Roro Dumai-Melaka diyakini akan mempercepat pembangunan sektor pariwisata, ekonomi kreatif dan lainnya.
"Kesepakatan ini dicapai sebagai upaya menindaklanjuti pelaksanaan konferensi IMT-GT yang digelar di Bangkok beberapa waktu lalu, dan Pemerintah Indonesia tetap melanjutkan program yang sudah dinantikan oleh masyarakat Riau ini," kata Gubernur Riau Syamsuar, kepada media, Sabtu.
Ia menjelaskan, pada saat konferensi Indonesia Malaysia Thailand (IMT) Growth Triagle (GT) itu, kebetulan dirinya ikut dalam delegasi Presiden Jokowi dan mendengar sendiri perencanaan antara Indonesia dengan Perdana Menteri Thailand dan Malaysia.
Pemerintah Indonesia, katanya , melalui Menteri Perhubungan dan Pemerintah Daerah (Pemda) tetap mempersiapkan langkah-langkah untuk pembangun RoRo Dumai-Melaka ini.
"Kami mendukung jika itu terwujud, untuk tahap awal perlu persiapan. Namun demikian, bukan mustahil pembangunan jembatan ini diwujudkan bersama. Apalagi Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan sudah menunjuk Riau sebagai pusat perdagangan di wilayah Sumatera," katanya.
Jadi, katanya lagi, Riau ditunjuk sebagai pemasar komoditas ekspor ke negeri Malaysia dan Thailand dengan negara yang memiliki hubungan sosial budaya satu rumpun.
Sebaliknya, dari sisi ekonomi Riau memiliki komoditas yang dapat dipasarkan ke Malaysia dan Malaysia juga bisa memasarkan komoditas mereka ke Indonesia melalui Roro Dumai-Melaka.
"Pembangunan RoRo Dumai-Melaka ini masuk RPJMN yang artinya program Pak Presiden selama 5 tahun sampai 2024. Karenanya komitmen antara kedua belah pihak sampai saat ini tetap berlangsung dan akan tetap dilaksanakan. Pemrov Riau akan memberikan yang terbaik jika terjadi kendala di Melaka," katanya.
Saat ini, katanya, Presiden Jokowi juga sudah membangun jalan Tol Sumatera mulai dari Lampung menuju Aceh termasuk di Riau. Jika pembangunan Tol Sumatera ini berhasil tentunya membuat kemajuan yang luar biasa bagi Indonesia dan Malaysia.
Keberadaan transportasi Roro Dumai-Melaka diyakini akan mempercepat pembangunan sektor pariwisata, ekonomi kreatif dan lainnya.