Monolog "Di Tepi Sejarah", menghidupkan lagi kisah pelukis Emiria Soenassa

id Teater, taman ismail marzuki, jakarta

Monolog "Di Tepi Sejarah", menghidupkan lagi kisah pelukis Emiria Soenassa

Monolog "Di Tepi Sejarah" hidupkan lagi kisah pelukis Emiria Soenassa (ANTARA/Fitra Ashari)

Dia bukan hanya sebagai seorang perupa perempuan pertama dan dia juga seorang aktivis revolusioner

"Pilihan saya tidak sia-sia. Akhirnya saya melamar dia untuk memainkan Emiria, karena tokoh itu adalah dari Tidore Indonesia Timur dan dia punya gaya yang menyerupai. Dan dia punya vokal yang kuat dan kedisiplinan yang luar biasa" ucapnya bangga.
Happy Salma mengatakan rangkaian seri monolog Di Tepi Sejarah bukan mutlak menceritakan sejarah tapi interpretasi tentang tokoh-tokoh tersebut yang dimonologkan dengan aktor yang mumpuni.
Ia juga mengatakan pementasan ini sebagai ruang untuk melawan hoax.
"Ruang cerita seperti ini bisa memantik diskusi dan keingintahuan sampai akhirnya kita punya pandangan-pandangan tersendiri, " ucapnya.
Monolog "Di Tepi Sejarah" hidupkan lagi kisah pelukis Emiria Soenassa (ANTARA/Fitra Ashari)
Selain sosok Emiria Soenassa, seri monolog musim kedua ini juga akan mengangkat tokoh lainnya seperti Sjafruddin Prawiranegara, Kassian Chepas, Gombloh dan Ismail Marzuki. Pemilihan tokoh ini diharapkan dapat memberikan lain dalam memaknai nasionalisme, khususnya bagi generasi muda.
Pentas ini akan direkam dan ditayangkan secara daring di saluran Kemendikbudristek RI, yaitu kanal Youtube “Budaya Saya” dan di saluran televisi “Indonesiana TV”.
Di Tepi Sejarah merupakan sebuah seri monolog yang menceritakan tentang tokoh-tokoh yang mungkin tak pernah disebut namanya dalam narasi besar sejarah bangsa Indonesia.
Sebelumnya, seri monolog Di Tepi Sejarah telah sukses diselenggarakan pada tahun 2021, dengan mengangkat empat judul monolog yaitu “Nusa Yang Hilang”, “Radio Ibu”, “Sepinya Sepi”, dan “Amir, Akhir Sebuah Syair”.
Pentas tersebut mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, seperti guru, mahasiswa, serta seniman.
Seri Monolog “Di Tepi Sejarah” ini diprakarsai oleh Happy Salma dan Yulia Evina Bhara selaku Produser dari Titimangsa Foundation dan KawanKawan Media. Pentas ini juga merupakan kerja bersama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Baca juga: 1,5 juta orang sudah tonton fim "Ngeri Ngeri Sedap" dalam dua minggu


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Monolog "Di Tepi Sejarah" hidupkan lagi kisah pelukis Emiria Soenassa