Bogor (AntaraKL) - Kebun Raya Bogor, Jawa Barat merayakan ulang tahunnya ke 199 tahun tepat pada tanggal 18 Mei 2016 besok, di usia hampir dua abad kebun raya menginisiasi terbentuknya dua kebun raya daerah baru.
"Dua kebun raya daerah yang diinisiai yakni Kebun Raya Gianyar Bali dan Kebun Raya Belitung Timur," kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain, dalam siaran pers Humas Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, Selasa.
Iskandar menyebutkan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 93/2011 tentang Kebun Raya, LIPI mendapat amanat untuk melakukan pembinaan dan pengawasan teknis atas pembangunan kebun raya di daerah.
"Kali ini LIPI bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali dan Kebupaten Belitung Timur, Bangka Belitung," katanya.
Ia mengatakan, kerja sama pembangunan kebun raya baru di kedua daerah tersebut merupakan salah satu bukti komitmen LIPI dalam menerapkan IPTEK kepada masyarakat dan membaktikan apa yang telah dimiliki kepada masyarakat.
"Dengan adanya Kebun Raya Daerah semakin memantapkan keberadaan negara di tengah-tengah masyarakat, seperti apa yang ada dalam Nawa Cita Presiden Republik Indonesia," katanya.
Menurut Iskandar, dari 47 Kebun Raya baru mewakili 47 ekoregion di Indonesia. LIPI bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hingga saat ini telah membina pembangunan dan pengembangan 30 kebun raya daerah di Indonesia.
"Jumlah ini termasuk lima kebun raya di bawah pengelolaan LIPI, yang semua sudah ada peta jalan pembangunan kebun raya hingga tahun 2019," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Enny Sudarmonowati mengatakan, peringatan HUT Kebun Raya Bogor menjadi momentum yang tepat untuk menjalin kerjasama baru di bidang perkebunrayaan.
"Diharapkan ada kerjasama-kerjasama lainnya yang dapat meningkatkan kualitas riset dan koleksi Kebun Raya dan akan terus dijajaki dan dijalin lebih luas hingga taraf internasional," katanya.
Kepala PKT Kebun Raya LIPI Didik Widyatmoko mengatakan, pada peringatan HUT ke 199 Kebun Raya semakin mengokohkan kontribusi sebagai benteng terakhir penyelamatan flora nusantara melalui pembangunan kawasan konservasi ex-situ berbasis kebun raya.
Ia menyebutkan, upaya penyelamatan flora dalam bentuk kebun raya bukanlah amanah yang ringan. Membutuhkan tekad dan komitmen kuat dari semua pemangku kepentingan, terutama Kebun Raya Bogor itu sendiri.
"Kebun Raya Bogor sebagai institusi yang melaksanakan pelayanan publik, kami juga dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Didik.
Didik menambahkan, pada HUT ke-199 Kebun Raya Bogor meluncurkan sarana publik "visitor center-one stop service" untuk memberikan pelayanan dengan akses yang lebih mudah kepada publik.
"Melengkapi peringatan HUT dilakukan penyematan pin Agen Perubahan kepada 30 pegawai yang ditetapkan sebagai "Agen Perubahan KRB" dan penyematan pin logo "2 Abad Kebun Ryaa Bogor," katanya.
Peringatan HUT KRB mengangkat tema "Road to Bicenternary-Plants and People in Harmony" akan menampilkan pameran tanaman air. Selain itu akan dilakukan juga penandatanganan perpanjangan kerjasama dengan Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan dan Kebun Raya Baturanden.
Kebun Raya Bogor berdiri 18 Mei 1817 oleh C.G.C Reinwardt seorang botanis asal Jerman yang diberi nama s Lands Plantentuin te Buitenzorg. Awalnya Kebun Raya hanya digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan di Hidia Belanda. Namun pada perkembangannya pendirian Kebun Raya Bogor menjadi cikal bakal perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia sebagai wadah bagi ilmuwan terutama bidang botani.
Untuk mengembangkan koleksi tanaman yang sesuai dengan iklim Indonesia, hingga kini Kebun Raya Bogor telah membangun beberapa cabang kebun raya lainnya yakni Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Eka Karya Bali.