Barongsai ikut meriahkan kirab dandangan sambut puasa

id Barongsai ikut meriahkan kirab dandangan sambut puasa

Barongsai ikut meriahkan kirab dandangan sambut puasa

ilustrasi: Pekerja menyelesaikan pembuatan barongsai, di Semarang, Jateng, Senin (25/1/16). (ANTARA FOTO/R. Rekotomo/nz/16)

Kudus (AntaraKL) - Kirab Dandangan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai tradisi untuk mengumumkan datangnya bulan suci Ramadhan diwarnai dengan penampilan barongsai yang merupakan kesenian tradisional masyarakat Tionghoa.

Bupati Kudus Musthofa ditemui usai menyaksikan kirab dandangan di Alun-alun Kudus, Minggu, mengatakan, penampilan tarian barongsai yang diperagakan pelajar dari SMA 2 Bae, Kudus, tersebut menjadi simbol toleransi masyarakat muslim di Kabupaten Kudus terhadap pemeluk agama lain.

Selain dimeriahkan tarian barongsai, kirab Dandangan juga menampilkan potensi dari sejumlah desa yang ada di Kudus, seperti visualisasi Kiai Telingsing, Sunan Kudus, rumah adat Kudus, Sultan Hadirin, hingga visualisasi gadis pingitan Kudus Kulon.

Jumlah peserta kirab Dandangan mencapai ratusan peserta berasal dari kelompok seniman, masyarakat dan pelajar.

Bupati mengungkapkan, kehadiran kesenian barongsai merupakan wujud toleransi antar umat beragama.

Hal demikian, kata dia, sudah diajarkan oleh Sunan Kudus melalui larangan bagi umat Muslim di Kudus dalam menyembelih sapi sebagai hewan kurban guna menghormati umat Hindu.

"Tradisi yang sudah berlangsung lama tersebut, tentunya bertujuan mendidik masyarakat untuk mengerti dan memahami antar sesama pemeluk agama," ujarnya.

Ia berharap, kirab tradisi Dandangan yang menjadi agenda rutin setiap menghadapi bulan puasa selalu disempurnakan guna menarik minat masyarakat untuk turut menyaksikannya.

Apalagi, kata dia, rangkaian kegiatan Dandangan tidak hanya dalam bentuk kirab Dandangan, melainkan ada kegiatan pasar rakyat.

Bahkan, lanjut dia, tahun ini ikut dimeriahkan kehadiran pelaku UMKM dari berbagai kabupaten/kota di Tanah Air.

Ia berharap, adanya tradisi Dandangan juga bisa mendongkrak pertumbuhan serta daya saing produk UMKM yang ada di Kudus karena setiap pelaku UMKM mendapat peluang mengikuti pameran.

Digelarnya tradisi Dandangan, kata dia, juga bertujuan untuk memberikan kesempatan masyarakat mendapatkan berkah Sunan Kudus.

"Mari sambut kedatangan bulan puasa dengan penuh suka cita sekaligus untuk berbuat lebih baik," ujarnya.