Boustead Holdings Berhad merupakan perusahaan konglomerasi tertua di Malaysia, dan sejak tahun 1976 perusahaan publik tersebut sepenuhnya menjadi entitas Malaysia dan kini fokus bergerak di lima sektor, yakni perkebunan, properti dan perindustrian, farmasi, industri pertahanan dan keamanan, serta sektor perdagangan, keuangan, dan investasi.
Berjaya Corporation Berhad juga merupakan perusahaan konglomerasi Malaysia yang bergerak di berbagai bisnis, termasuk pemasaran konsumen, pengembangan properti dan investasi, pengembangan hotel, resort dan rekreasi, permainan dan lotre, makanan dan minuman, perdagangan dan distribusi otomotif, investasi pada layanan lingkungan dan teknologi bersih, serta layanan dan produk terkait telekomunikasi dan teknologi informasi.
Sementara Pharmaniaga merupakan salah satu grup farmasi terintegrasi terbesar di Malaysia, yang terlibat dalam berbagai segmen rantai nilai farmasi, mulai dari penelitian dan pengembangan hingga pembuatan obat generik, obat bebas dan nutraceutical, logistik dan distribusi, penjualan dan pemasaran, serta apotek ritel.
Saling menjajaki
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada tanggal 30 November 2022 bersama Otoritas IKN, Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, serta jajaran direksi badan usaha milik negara (BUMN) memenuhi undangan Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) Malaysia mempromosikan peluang investasi di IKN kepada sebanyak 183 entitas industri dan bisnis Malaysia di Kuala Lumpur.
Dalam pertemuan tersebut terungkap Malaysia memiliki minat yang besar dalam berbagai bidang seperti EBT, konstruksi, kesehatan, ekowisata, mobilitas cerdas dan next-gen, serta pengembangan properti.
Sementara dalam pertemuan tersebut juga terungkap bahwa pembangunan IKN Nusantara juga membuka berbagai peluang investasi untuk pengembangan infrastruktur, pasokan bahan, dan layanan pendukung, misalnya komersial, ekowisata, farmasi, bahan kimia, pengembangan properti, ritel, taman industri, dan energi baru terbarukan.
Pemerintah Indonesia memang sedang menyiapkan pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan fokus untuk wilayah perkantoran. Menteri Basuki memperkirakan pada kuartal kedua 2023 para investor nasional maupun internasional akan mulai masuk.
Proyek pembangunan IKN secara keseluruhan bernilai Rp466 triliun dan ditargetkan rampung pada tahun 2045, sejalan dengan pembangunan menuju cita-cita Indonesia Maju 2045.
Dalam kesempatan berbeda, Basuki mengatakan kebutuhan anggaran untuk membangun infrastruktur dasar IKN Nusantara untuk periode 2022-2024 mencapai Rp43,73 triliun.
Baca juga: Joko Widodo menyambut baik komitmen PM Malaysia lindungi PMI