“Jadi tradisinya sama dengan di Indonesia. Kalau Lebaran itu musti ada saja yang baru di dalam rumah,” ujar dia.
Para tetangganya yang orang Malaysia juga melakukan yang sama, menyiapkan baju baru, memasang ornamen ketupat atau semacam kartu ucapan Lebaran untuk ditempelkan di dinding rumah mereka, kata dia.
Selain juga memasang lampu pelita atau digantikan dengan lampu kerlap-kerlip yang akan tampak ramai saat malam tiba, katanya menambahkan.
Hal senada Nur Yamsi Zakina sampaikan. Ada beberapa hal wajib yang mereka siapkan, khususnya makanan. Mereka akan membuatnya sendiri untuk Hari Raya Idul Fitri dan dibagikan ke sanak saudara di kampung halaman.
Selain makanan seperti lemang dan rendang yang wajib ada, menurut pekerja migran Indonesia asal Banyuwangi yang lama bekerja di Johor ini, baju baru khas Melayu seperti baju kurung bagi kaum hawa juga wajib ada untuk dikenakan di kampung halaman.
Majikan tempat dirinya bekerja paruh waktu saat Lebaran tahun lalu, menurut dia, bahkan menyiapkan moruku dan butter cake sendiri untuk dibagikan di kampung halaman.
Malam takbiran di Kuala Lumpur, khususnya di ruas jalan protokol seperti Jalan Tun Razak yang saat Ramadhan selalu menjadi pusat kemacetan terutama sore hari, sudah terasa lebih sepi karena ditinggal mudik penggunanya ke kampung halaman.
Namun demikian, suara petasan atau kembang api terdengar di mana-mana, bahkan saat matahari masih bersinar terang di atas kepala. Suara petasan berlanjut terdengar lebih ramai saat malam tiba.
Selain di masjid-masjid, takbir menyambut hari raya juga tayang di stasiun televisi. Beberapa pejabat pemerintahan seperti Wakil Perdana Menteri dan Menteri ada juga yang melakukan takbir di stasiun televisi, sekaligus menyampaikan ucapan selamat berhari raya.
Kepadatan lalu lintas justru semakin terasa di sekitar Jalan Tuanku Abdul Rahman (TAR) beberapa hari terakhir di bulan Ramadhan. Tenda penjual kue kering dan pakaian bermunculan di trotoar di beberapa bagian jalan tersebut, terutama yang berdekatan dengan Pasar Chow Kit.
Sejumlah kebiasaan yang ada di Malaysia memang serupa dengan apa yang WNI lakukan di Indonesia, sehingga kedekatan sebagai masyarakat ASEAN dengan tradisi yang sama tercipta.
Itu semua menjadi modal untuk masyarakat ASEAN menjadikan kawasan sebagai pusat pertumbuhan dunia, sebagaimana tema Kekuatan ASEAN Indonesia 2023, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rendang hingga baju baru tak terlewatkan saat Idul Fitri di Malaysia