"Sesuai dengan kebijakan Presiden Jokowi, `show room` dan rumah rakyat di KBRI Kuala Lumpur dibuka 24 jam. Setelah kita evaluasi dan amati memungkinkan untuk menerima perlindungan rakyat selama 24 jam," kata Penanggungjawab keamanan KBRI Kuala Lumpur, Kolonel Penerbang Sri Duto di Kuala Lumpur, Jumat.
Atase Udara KBRI Kuala Lumpur tersebut mengatakan pihaknya ingin memberikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan WNI di dalam gedung dengan fasilitas peningkatan pelayanan.
"Dengan keterbatasan yang ada saat ini kami menggunakan shelter untuk menampung mereka. Jadi mereka yang datang jam 21.00, jam 22.00 dan jam 23.00 malam dipersilahkan masuk. Ini untuk menjaga kewibawaan KBRI dan memberikan perlindungan kepada WNI," katanya.
Dia mengatakan kedatangan WNI di KBRI Kuala Lumpur terus mengalami peningkatan.
"Terakhir yang tertinggi Minggu lalu usai libur panjang sampai 300 pemohon sebelum jam 07.00 pagi. Itu bisa kita tangani tanpa meninggalkan masalah keamanan. Kami ada detektor, kita periksa ID, periksa barang. Yang boleh masuk adalah pemohon kecuali dia sakit, anak kecil dan majikan yang membawa pemohon. Itu prioritas kita. Di dalam ada minuman gratis," katanya.
Duto mengatakan sekarang ini pukul 07.00 baru bisa memberikan antrean tetapi nanti setelah 1 Oktober 2017 mulai 06.00 pagi bisa memberikan antrean sehingga tidak terjadi penumpukan di depan.
"Untuk keamanan saat ini ada 22 orang. Pada saat pagi ada empat orang di penjagaan, termasuk saya yang ikut turun tangan untuk membantu juga untuk mengatasi hal tersebut dengan baik," katanya.
Dia berharap ke depannya bisa konsisten melaksanakan sehingga keamanan akan terjamin.
"Setelah diterapkan dua Minggu sejauh ini tidak ada masalah. Ini juga akan mendorong fungsi lain meningkatkan pelayanan untuk bekerja lebih baik. Saat ini antrean diberikan jam 06.00 pagi, akan dievaluasi kemudian kalau perlu jam 05.00 pagi atau 04.00 pagi. Sehingga tidak akan mencapai puncaknya saat kantor dibuka jam 09.00 karena sudah bisa terlayani," katanya.
Duto mengatakan Dubes Rusdi Kirana menyampaikan 30 persen karyawan akan bekerja mulai jam 06.00 pagi sampai jam 15.00 sore bisa pulang sedangkan yang 70 persen akan bekerja jam 09.00 sampai jam 18.00 sore.
"Ini untuk menjawab penumpukan pemohon di luar. Dua Minggu ini sudah berjalan lancar. Di luar kosong. kantor lebih elegan. Di dalam kita selesaikan. Penumpukan di dalam kalau pelayanan bisa buka jam 06.00 akan berjalan dengan lancar," katanya.
Ridwan Chaidir