Jakarta (ANTARA) - Pakar Kaspersky menemukan beberapa taktik penipuan yang digunakan penipu untuk mengeksploitasi pengguna Threads, aplikasi microblogging terbaru dari Meta.
"Penipu telah menguasai seni pemanfaatan topik yang sedang tren. Dari skema penipuan hingga taktik pengumpulan data, para penipu ini berusaha keras untuk membahayakan keamanan pribadi dan finansial Anda," kata pakar keamanan Kaspersky Olga Svistunova melalui keterangan resminya, Jumat.
Penjahat siber rupanya telah mengembangkan halaman phishing yang meniru Threads versi web. Padahal, Threads versi web masih belum tersedia.
Penipu berupaya mengelabui pengguna untuk memasukkan kredensial login untuk mendapatkan informasi pribadi. Karena Threads ditautkan ke layanan Meta lainnya, pengguna juga dapat menghadapi risiko kehilangan akses ke berbagai akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook.
Kemudian jika akun media sosial tersebut digunakan untuk berbisnis, maka penipuan semacam ini tentu berpotensi merugikan finansial karena bisnis dapat jatuh ke tangan yang salah. Selain itu, penipu juga bisa mendapatkan informasi perbankan yang digunakan untuk bisnis.
Penipuan lain juga melibatkan layanan fiktif yang disebut Threads Coin, yang menggoda pengguna untuk membeli koin ini menggunakan Ethereum. Namun, penting untuk dicatat bahwa satu-satunya hasil yang didapatkan pengguna adalah kerugian finansial.
Skema lain memberi pengguna kesempatan untuk menghasilkan pengikut secara gratis di jejaring sosial baru. Mereka dapat memilih 10.000, 25.000, hingga 50.000 pengikut.
Setelah opsi yang diinginkan dipilih, pengguna diminta untuk menjalani proses verifikasi manusia, yang termasuk mengirimkan SMS dan berpotensi memenangkan hadiah khusus.
Pakar Kaspersky temukan taktik penipuan yang eksploitasi pengguna Threads
Dengan tetap berhati-hati di tengah daya pikat topik trendi, kita dapat memperkuat pertahanan diri dan menavigasi lanskap digital dengan percaya diri