ANTARA tegaskan perlindungan jurnalis harus diberikan di daerah konflik

id palestina, indonesia, oana

ANTARA tegaskan perlindungan jurnalis harus diberikan di daerah konflik

Direktur Utama Perum LKBN Antara Akhmad Munir (kanan) menjabat tangan Direktur Utama Kantor Berita Anadolu, Serder Karagoz (kiri), usai menghadiri Konferensi dan Pertemuan Ke-51 Dewan Eksekutif Organisasi Kantor Berita se-Asia Pasifik (OANA) di Istanbul, Turki pada Senin (23/10/2023). (Antara/Bayu Prasetyo)

Itu sudah menjadi komitmen kantor berita bahwa perlindungan terhadap wartawan harus dilaksanakan, khususnya di daerah konflik, termasuk di Palestina
Istanbul, Turki (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA menegaskan dukungan atas perlindungan kepada jurnalis di daerah konflik, seperti Palestina harus dilakukan/diberikan.

“Itu sudah menjadi komitmen kantor berita bahwa perlindungan terhadap wartawan harus dilaksanakan, khususnya di daerah konflik, termasuk di Palestina,” kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir setelah menghadiri Konferensi dan Pertemuan Ke-51 Dewan Eksekutif Organisasi Kantor Berita se-Asia Pasifik (OANA) di Istanbul, Turki, Senin.

Menurut Cak Munir, sapaan akrab Dirut ANTARA, wartawan saat meliput harus mendapat perlindungan dari pihak manapun karena sedang menjalani tugas jurnalistik.

Selain itu, dia juga mengapresiasi dan mendukung Deklarasi Istanbul 2023 yang disepakati dalam Pertemuan Ke-51 Dewan Eksekutif OANA dengan salah satu poin mengangkat pentingnya perlindungan bagi wartawan di Palestina.

“OANA sangat prihatin atas kondisi di Jalur Gaza, Palestina dan memperingatkan pentingnya perlindungan bagi para wartawan di kawasan itu dan mendesak seluruh institusi serta organisasi untuk melakukan upaya penuh dalam memastikan keamanan pada wartawan,” demikian poin keempat yang tertulis dalam Deklarasi Istanbul 2023.

Saat pembukaan Konferensi OANA, Direktur Utama Kantor Berita Turki Anadolu, Serdar Karagoz sebagai penyelenggara acara itu mengingatkan akan pentingnya pemberian perlindungan bagi jurnalis di daerah konflik, termasuk Palestina.

Sementara itu, Presiden OANA yang juga Direktur Utama Kantor Berita IRNA, Ali Naderi, mengatakan disinformasi membuat kondisi di Palestina semakin panas.

Oleh karena itu, jelas dia, kantor berita perlu meningkatkan peran dalam memberantas berita palsu atau disinformasi.

OANA telah menyelenggarakan konferensi dan pertemuan dewan eksekutif di Istanbul dengan mengangkat tema “Kerja sama kantor berita dalam memberantas disinformasi”.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ANTARA tegaskan perlindungan jurnalis harus diberikan di Palestina