Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan, Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) tak hanya menjadi kegiatan promosi wisata namun juga mampu digelar secara berkelanjutan dan berkualitas.
“FBLB tidak hanya menjadi ajang promosi destinasi wisata, seni dan budaya serta produk-produk ekonomi kreatif, namun kedepannya harapan kita bersama bahwa akan lahir banyak lagi pelaku ekonomi kreatif sehingga nantinya kegiatan ini akan terus berkelanjutan dan semakin berkualitas, tentunya dengan selalu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi, serta menetapkan semangat 3G, Gercep, Geber, Gaspol”, ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Kegiatan tahunan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya suku Dani, Lani dan Yali yang bernanung di Lembah Baliem Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu, FBLB 2024 merupakan ajang atraksi budaya yang bertujuan mempromosikan seni dan budaya yang berkembang di Wamena, Papua Pegunungan, sebagai daerah tujuan wisata bagi wisatawan nusantara dan mancanegara.
Tradisi perang yang awalnya menjadi bagian dari ritual, kini menjadi atraksi yang menjadi tarik utama, selain itu, turut dihadirkan permainan olah raga anak remaja (sikoko dan puradan) yang mengasah ketangkasan melempar tombak, atraksi karapan babi, atraksi Bakar Batu (memasak cara tradisional) hingga pergelaran seni tari dan permainan musik tradisional Pikon.
Perayaan yang dibuka untuk umum sejak 1989 ini, telah menjadi salah satu festival tertua dan paling ikonik di Papua, yang juga diharapkan memberi inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga dan menghormati warisan budaya di Lembah Baliem.
“Festival Budaya Lembah Baliem ini merupakan sebuah acara untuk melestarikan budaya masyarakat Lembah Baliem yang digelar di wilayah Kabupaten Jayawijaya pada Agustus dengan cara memperkenalkan budaya tempat sendiri,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Engelbert Ch. W. Surabut.
Tahun ini, FBLB mengusung tema “The Pearl of Great Baliem” untuk menonjolkan keunikan, keindahan, dan kekuatan budaya dari Suku Hubula yang telah mendiami Lembah Baliem dari generasi ke generasi.
Adapun kegiatan ini merupakan salah satu dari agenda Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf, program strategis dalam mempromosikan destinasi pariwisata melalui event yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Festival Budaya Lembah Baliem diharapkan digelar secara berkelanjutan
Berita Terkait
Festival Harmoni Budaya Nusantara hidupkan budaya lokal di Ibu Kota Nusantara
06 September 2024 11:25 Wib
KJRI Johor Bahru ajak UMKM Indonesia sertai Majestic Johor Festival 2024
04 September 2024 15:41 Wib
Festival 99 makanan daerah meriahkan perayaan HUT Ke-79 RI di Kabupaten Solok
20 August 2024 6:15 Wib
Festival Babukung lestarikan tradisi adat serta budaya Dayak Tomun
01 August 2024 12:57 Wib
Festival Rujak Otek di Lumajang mengangkat kearifan lokal
15 July 2024 4:35 Wib
Indonesia, Afrika Selatan garap film jelang Festival Film di Cape Town
02 July 2024 6:15 Wib
Sandiaga Uno: Festival Pesona Danau Limboto semakin meriah
24 June 2024 4:24 Wib
Rangkaian Festival Pesona Danau Limboto dimulai di Gorontalo
23 June 2024 5:26 Wib