Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia dan Brunei Darussalam membuat Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) baru untuk penandaan dan pengukuran tapal batas darat tahap pertama.
MoU tentang penandaan dan pengukuran tapal batas darat tersebut adalah salah satu dari tiga Nota Kesepahaman yang dibuat antara Malaysia dan Brunei di Brunei Darussalam pada Senin (26/8), menurut Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, melalui pernyataan dalam unggahan di media sosialnya.
Secara keseluruhan kerja sama bilateral tersebut meliputi Nota Kesepahaman tentang Penandaan dan Pengukuran Batas Darat Tahap Pertama, Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Transportasi, dan Pertukaran Catatan tentang Perbatasan Darat.
PM Awar Ibrahim turut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut bersama Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah dalam acara Annual Leaders' Talks ke-25 (ALT-25) di Istana Nurul Iman.
Ia mengatakan penandatanganan instrumen kerja sama bilateral itu menegaskan komitmen Malaysia dan Brunei dalam mempererat hubungan, mendorong peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan.
Anwar mengatakan misa lawatan kerjanya ke Brunei berhasil karena komitmen kedua negara dalam mencari cara untuk menyelesaikan masalah yang muncul dan tertunda, terutama terkait demarkasi.
Kepada media usai menyelesaikan lawatan kerjanya, Anwar mengatakan hubungan Malaysia-Brunei akan memasuki fase baru yang melibatkan lebih banyak ruang dan peluang untuk dimanfaatkan.
Hubungan kedua negara akan dapat dirasakan melalui kedekatan yang lebih harmonis yang melibatkan berbagai kerja sama berbagai pihak baik di tingkat federal, serta pemerintah negara bagian Sabah dan Sarawak pada umumnya untuk saling menguntungkan, kata Anwar.
Dalam hal perdagangan, pada 2023, Brunei Darussalam menjadi rekan dagang ke-30 terbesar Malaysia dan rekan dagang ke-6 terbesar di kalangan negara anggota ASEAN, dengan jumlah mencapai RM9,31 miliar (sekitar Rp33 triliun).
Jumlah ekspor Malaysia ke Brunei mencapai RM6,4 miliar (sekitar Rp22,6 triliun), sedangkan jumlah impor mencapai RM2,91 miliar (Rp10,3 triliun).
Sedangkan dari Januari hingga Mei 2024, nilai perdagangan kedua negara mencapai RM3,53 miliar (sekitar Rp12,5 triliun).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Malaysia dan Brunei buat kesepahaman baru soal tapal batas darat