Alasan PM India hadiri KTT ASEAN secara daring

id PM India Narendra Modi, PM Malaysia Anwar Ibrahim, KTT ASEAN, KTT Ke-47 ASEAN

Alasan PM India hadiri KTT ASEAN secara daring

Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan sambutan melalui daring saat meresmikan Kuil Hindu Murugan Jakarta, Minggu (2/2/2025). Pada acara tersebut pemerintah menyampaikan kehadiran tempat ibadah Hindu ini mencerminkan kerukunan dan keberagaman yang dijunjung tinggi oleh bangsa, serta perwujudan HAM dalam menjalankan kebebasan beragama. /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.

Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan akan menghadiri KTT Ke-47 ASEAN secara daring atau virtual, karena di negaranya masih ada perayaan Deepavali atau Diwali, yang merupakan perayaan festival cahaya yang penting bagi umat Hindu.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam keterangannya, di Kuala Lumpur, Kamis, usai menelepon langsung PM India.

"Kami juga membahas penyelenggaraan KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur. Beliau mengumumkan bahwa beliau akan hadir secara daring mengingat perayaan Deepavali yang masih dirayakan di India," kata PM Anwar.

Anwar menyampaikan sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Malaysia menghormati keputusan tersebut dan mengucapkan selamat Deepavali kepada seluruh rakyat India.

Malaysia selaku Ketua ASEAN menyatakan akan tetap berkomitmen lebih lanjut meningkatkan kerja sama ASEAN-India menuju kawasan yang lebih damai dan sejahtera.

Dalam perbincangannya melalui sambungan telepon, Anwar dan Modi juga secara khusus membahas upaya penguatan hubungan bilateral Malaysia-India ke tingkat yang lebih strategis dan komprehensif.

Anwar menyampaikan bahwa India tetap menjadi mitra penting bagi Malaysia di bidang perdagangan dan investasi, di samping kerja sama yang erat di sektor teknologi, pendidikan, dan keamanan regional.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PM India hadiri KTT ASEAN secara daring karena perayaan Deepavali

Pewarta :
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.