Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah memastikan personel gabungan dari tiga matra TNI yakni TNI AD, AL dan AU siap untuk bergabung dalam brigade komposit yang akan dikirim untuk misi perdamaian ke Gaza, Palestina.
"Penyiapan personel dan satuan dari TNI AD, AL, dan AU telah dilakukan," kata Freddy kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Freddy menjelaskan, personel yang disiapkan itu memiliki kemampuan di bidang penanganan kesehatan dan pembangunan konstruksi atau dari satuan Zeni.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah mempersiapkan ragam alat utama sistem senjata (alutsista) seperti pesawat angkut, kapal republik Indonesia (KRI) hingga peralatan penunjang lain untuk mendukung keberlangsungan misi perdamaian di Gaza.
"Kami sudah melakukan Inventarisasi kemampuan alutsista, logistik, dan fasilitas pendukung. Kami pastikan secara umum, kesiapan mencapai tahap sangat baik, untuk pelaksanaannya menunggu mandat dari PBB," kata Freddy.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan 20.000 personel TNI yang dikirim ke Gaza, Palestina tergabung dalam tiga brigade komposit.
Setiap brigade komposit itu terdiri dari tiga batalyon utama yakni batalyon kesehatan, Batalyon Zeni Konstruksi dan Batalyon Bantuan.
"Ada lagi Bantuan Mekanis," kata Agus saat ditemui di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11).
Agus melanjutkan, seluruh pasukan perdamaian itu akan dikirim setelah TNI mengirimkan tim aju terlebih dahulu ke wilayah Gaza. Pengiriman tim aju itu dilakukan agar TNI mengetahui gambaran situasi di Gaza dan lokasi yang tepat untuk pengiriman pasukan.Namun demikian, Agus tidak merinci kapan pasukan tersebut akan dikirim. Dia hanya memastikan Mabes TNI menunggu perintah dari pemerintah pusat dalam mengirim pasukan.
Batalyon Bantuan
Adapun fungsi dari satu batalyon tambahan yakni Batalyon Bantuan yang akan dikirim dalam misi perdamaian di Gaza, adalah untuk memberikan dukungan logistik, distribusi bantuan kemanusiaan, dan pengelolaan supply chain.
Kapuspen Mabes TNI Freddy menyampaikan Batalyon Bantuan juga berfungsi untuk mengatur alur transportasi pasukan dari mulai di darat, laut dan udara. Mobilisasi alur transportasi itu dilakukan agar pergerakan pasukan dapat dilakukan secara teratur dan terpantau dengan baik.
Tidak hanya itu, batalyon ini juga akan memainkan peran penting dalam memastikan peralatan komunikasi pasukan di daerah operasi berjalan dengan baik.
"Tugas selanjutnya yakni dukungan komunikasi, IT, dan komando kendali dan pengamanan fasilitas vital di area operasi," jelas dia.
Untuk menjalankan ragam tugas itu, TNI sudah menyiapkan pasukan yang memiliki keahlian teknis khusus. Namun demikian, para pasukan ini bukanlah bagian dari satuan pasukan khusus yang dimiliki TNI.
"Satuan pengisi berasal dari berbagai matra, bukan pasukan khusus, namun mengandung komponen personel berkemampuan khusus sesuai kebutuhan misi," jelas Freddy.
