Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Rumah Produksi FJ Pictures Sdn Bhd Malaysia yang sedang mengerjakan sinetron "Jika Masih Ada Rindu" untuk televisi Malaysia TV3 sedang melakukan syuting di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
"Para pemain sudah berangkat ke Indonesia Rabu kemarin. Saya tiba di Bandara Hussein Sastranegara Kamis," ujar Produser Eksekutif FJ Pictures Sdn Bhd, Basree Rakijan ketika dihubungi di Kuala Lumpur, Jumat.
Basree mengatakan begitu tiba di Bandung tim langsung disambut tim Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan.
"Hengky Kurniawan artis Indonesia yang pernah syuting di Malaysia. Ketika kami mau syuting di Jogyakarta Hengky menawarkan untuk syuting di Bandung Barat untuk mempromosikan daerah yang dipimpinnya," ujar pemilik UnoMedia tersebut.
Sinetron ""Jika Masih Ada Rindu" nanti berdurasi 15 x 60 menit yang akan tayang pada Desember 2018 dengan sutradara Feroz Kadir.
Pemain yang turut berangkat ke Bandung adalah Siti Saleha, Kamal Adli, Fazlina Ahmad Daud, Syafnida Shuhaimi Meor Mohd dan lainnya.
"Jumlah kru dan artis yang dibawa ke Bandung sebanyak 10 orang. Mulai syuting 17 Oktober sampai 22 Oktober 2018," kata Ketua Alumni Komunikasi Universiti Teknologi Mara tersebut.
Dia mengatakan sinetron tersebut merupakan hasil kerjasama antara FJ Pictures Sdn Bhd dgn Kabupaten Bandung Barat atas inisiatif Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan.
"Rencananya akan mengambil pemain lokal Bandung juga. Secara tidak langsung bisa memperkenal dan mendekatkan hubungan Kuala Lumpur dan Bandung," katanya.
Basree mengatakan selama ini dirinya sudah sudah dua kali syuting di Indonesia dan sebelumnya sudah banyak melakukan syuting di Inggris, Maghribi, Turki, Australia, Bosnia, Myanmar, Jepang dan masih banyak lagi.
Sinopsis sinetron ini menceritakan Badrul Hisyam (Syam) yang telah mengumumkan talak satu tingkat pertama terhadap Wahida (Ida) pada malam itu di Mahkamah Syariah, sebuah tindakan yang telah menghancurkan semua kenangan indahnya Ida yang tersimpan aman di hatinya sejak lima tahunlalu.
Setelah beberapa saat Sham mengalami kecelakaan mobil ketika menuju rumah.
Sham terbangun dari komanya dan hanya ingat orang tuanya, saudara perempuannya dan istri yang dicintainya dan yang terlewat (ida) tanpa mengetahui apa yang terjadi di antara mereka (kasus perceraian).
Sham mulai mempertanyakan mengapa Ida tidak pernah mengunjunginya di rumah sakit. Ibunya ingat apa yang dikatakan dokter kepadanya tentang kondisi mental palsu, ibu sham harus berbohong kepadanya mengatakan bahwa Ida akan datang dan berkunjung setelah dia kembali dari luar karena sibuk dengan pekerjaan, dan itu besok.
Ibu Sham memohon kepada Ida untuk berpura-pura bahwa dia dan Sham masih utuh sebagai suami dan istri hanya sampai kondisi palsu stabil atau ingatannya kembali seperti biasa.
Ida menolaknya beberapa kali tetapi akhirnya dia setuju karena dia melihat ibu shams sebagai ibunya sendiri.
Dengan enggan dalam hatinya, Ida harus kembali ke rumah di mana mantan mertuanya tinggal dan harus tinggal di kamar lamanya lagi ketika dia masih istri untuk pura-pura. Sementara palsu di sisi lain harus tetap di ruang tamu karena kondisi kakinya dan perlu pemeriksaan serius.
Sejak itu, Sham bertanya-tanya mengapa Ida memperlakukannya begitu dingin. Banyak alasan telah dikatakan oleh Ida untuk mendapatkan celah di antara mereka.