Jabar ingin akselerasi industrialisasi

id Jabar ingin akselerasi industrialisasi

Jabar ingin akselerasi industrialisasi

ilustrasi akselerasi industri ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya/aww/16.

Jakarta (AntaraKL) - Forum Ekonomi Jawa Barat yang terdiri dari pengusaha dan pakar ekonomi menginginkan akselerasi proses industrialisasi yang dimulai dari daerahnya.

"Kami melihat bahwa Jabar ini merupakan andalan industri, di mana 60 persen industri nasional ada di sini," kata Ketua Forum Komunikasi Ekonomi Jajat Priatna Purwita di Jakarta, Rabu.
Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Jabar tersebut menyampaikan, organisasi yang ia pimpin akan mengidentifikasi potensi industri di Jabar, yang bisa dijadikan subtitusi untuk bahan baku maupun barang setengah jadi impor.
Tujuannya, agar industri dalam negeri mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor.
Dengan demikian, Jajat berharap industri nasional mengoptimalkan bahan baku dari dalam negeri dan ia mendorong agar produk yang dihasilkan dapat diekspor ke berbagai negara, yang pada akhirnya mendatangkan devisa.
Ade Sudrajat, anggota forum tersebut menambahkan, akselerasi industrialisasi juga akan menyerap banyak tenaga kerja.
Hal lain yang juga akan dilakukan adalah menggalakkan pariwisata berbasis industri atau industrial tourism, dengan mempertunjukan beberapa proses tradisional industri di Indonesia.
Misalnya, pembuatan industri makanan, seperti tahu dan tempe, pembuatan industri berbahan baku rotan dan pembuatan industri minuman.
"Industri tersebut akan kami dorong untuk industrial tourism, sementara untuk industri manufakturnya skala besarnya didorong untuk ekspor," ujar Ade.
Ade menambahkan, untuk mendukung akselerasi industri, Jabar juga membutuhkan dua pelabuhan yang direkomendasikan dibangun di Indramayu dan Cirebon.
Menurutnya, dua pelabuhan ini sangat penting untuk mempermudah distribusi bahan baku maupun barang jadi dari kawasan industri ke berbagai tempat.
Seluruh rencana tersebut telah disampaikan ke Menteri Perindustrian Saleh Husin dan rencananya juga akan disampaikan ke Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, serta Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.