Banyuwangi (AntaraKL) - Masyarakat Kelurahan Temenggungan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bersama dengan komunitas seniman dari berbagai daerah di Indonesia menggelar Festival Kampong Temenggungan, 16 hingga 17 Januari 2016.
"Ini adalah festival yang mengangkat potensi seni budaya, kerajinan, kuliner dan sejarah yang memang merupakan potensi asli masyarakat Kelurahan Temenggungan," kata Humas Festival Kampong Temenggungan Bachtiar Djanan di Banyuwangi, Sabtu.
Menurut dia, mengenali potensi asli desa atau kelurahan menjadi sebuah metode untuk mengangkat dan mengembangkan potensi Banyuwangi. Salah satu kelurahan di Banyuwangi yang memiliki banyak potensi asli serta siap untuk dikembangkan lebih lanjut adalah Kelurahan Temenggungan.
Temenggungan, katanya, memiliki lokasi yang sangat strategis karena berada di tengah kota, persis di belakang pendopo Bupati Banyuwangi. Festival ini juga merupakan ajang untuk mendeklarasikan Kampong Wisata Temenggungan, yang bahkan bisa diangkat ke dunia internasional.
Bentuk kegiatan di wilayah yang lebih dikenal sebagai kampung batik ini adalah pentas musik tradisional, musik kontemporer, musik dunia, seni pementasan, pasar kuliner, pameran foto, lukisan dan batik.
Ia mengemukakan bahwa Temenggungan memiliki sejarah bagi perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Blambangan daria daerah Ulupampang (Muncar) ke hutan Tirtaganda yang kini menjadi Kota Banyuwangi di era pemerintahan Bupati Mas Alit (Raden Tumenggung Wiraguna) pada tahun 1774. Kampung Temenggungan merupakan daerah bermukimnya para pejabat pada masa itu.