Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia di Putrajaya, Kamis, telah menyelesaikan Nota Pertukaran (Exchange of Notes) dengan pemerintah Palestina bagi pemberian sumbangan RM 5 juta untuk pembangunan kembali Klinik Al-Rimal.
Nota Pertukaran ini telah ditandatangani oleh Saifuddin Abdullah, Menteri Luar Negeri Malaysia, dan Walid Abu Ali, Duta Besar Palestina untuk Malaysia.
Di klinik tersebut terdapat laboratorium pengujian COVID-19 di Gaza yang telah musnah akibat serangan Israel pada Mei 2021.
Sumbangan tersebut berasal dari Tabung Kumpulan Uang Amanah Bantuan Bencana Negara (KWABBN) di bawah Lembaga Pengurusan Bencana Negara (NADMA), Kantor Perdana Menteri Malaysia.
"Sumbangan ini mencerminkan dukungan teguh Pemerintah Malaysia kepada pemerintah dan rakyat Palestina," kata Saifuddin Abdullah.
Serangan terus-menerus Israel ke Gaza telah menghancurkan fasilitas umum di Gaza, termasuk fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan perawatan pengobatan kritis bagi rakyat Palestina saat pandemik COVID-19.
Pemerintah Malaysia juga memutuskan untuk membuat sumbangan berjadwal secara jangka panjang kepada United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), untuk mendukung usaha-usaha lembaga berkenaan dalam memberikan bantuan kepada rakyat Palestina.
Sebagai tambahan atas sumbangan-sumbangan keuangan sebelumnya kepada UNRWA, Pemerintah Malaysia telah memperuntukkan satu juta dollar AS.
Sumbangan ini akan disalurkan secara tahunan yaitu sebanyak 200,000 dollar AS setiap tahun selama lima tahun dari 2021 sehingga
2025.
Sumbangan pemerintah ini melengkapi usaha dan bantuan kemanusiaan dari Malaysia, termasuk yang dilaksanakan oleh sektor swasta, LSM serta individu-individu perseorangan.
"Malaysia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina di tingkat nasional, regional dan internasional serta mengulurkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan kepada Palestina," kata Saifuddin.