Kapuas Hulu (ANTARA) - Prajurit TNI Satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonarmed 10/Bradjamusti mengajari cara bercocok tanam atau berkebun di bidang pertanian dan perkebunan kepada pelajar di Kecamatan Badau yang merupakan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Kami memanfaatkan lahan kosong di sekitar Pos Perumbang sebagai contoh dan tempat generasi muda, khususnya pelajar untuk menimba ilmu cara bercocok tanam," kata Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti Mayor Arm Ady Kurniawan, di Badau Kapuas Hulu, Sabtu.
Menurut Ady, upaya memberikan edukasi dan pengetahuan kepada pelajar merupakan salah satu wujud kepedulian prajurit TNI dalam membekali generasi muda untuk dapat melakukan kegiatan positif dan memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat bertani dan berkebun agar kedepannya dapat meningkatkan ekonomi di daerah perbatasan.
"Apa yang telah dilakukan prajurit Satgas Pamtas mengajak pelajar SMKN 1 Badau belajar di kebun Pos Perumbang, dengan demikian pelajar berinteraksi dan bisa menyerap ilmu langsung di lokasi perkebunan. Kami tanamkan budaya bercocok tanam untuk generasi muda sebagai bekal dalam rangka untuk ketahanan pangan di perbatasan," kata Ady.
Dia juga berharap para pelajar itu nantinya mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan rumah atau pun lahan kosong untuk bercocok tanam.
Prajurit Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti mengajarkan pelajar SMKN 1 Badau tentang cara bercocok tanam
dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di Kecamatan Badau perbatasan RI-Malaysia,
wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Yonarmed 10/Bradjamusti. (Teofilusianto Timotius)
Salah satu tanaman yang dapat mendongkrak ekonomi yaitu tanaman sayuran dan juga jenis buah-buahan. "Kita berharap anak-anak kita itu bisa menjadikan berkebun sebagai ladang usaha untuk menumbuhkan ekonomi di perbatasan," ucapnya.
Salah satu pelajar SMKN 1 Badau Bonifasius mengakui mendapatkan ilmu baru dari prajurit Satgas Pamtas yaitu cara bercocok tanam dan berkebun dengan memanfaatkan lahan kosong.
"Sangat menyenangkan kami langsung belajar di kebun Satgas Pamtas, sehingga apa yang disampaikan mudah kami pahami," kata Bonifasius.
Bahkan, Bonifasius berkeinginan untuk menerapkan ilmu pertanian dan perkebunan itu di desanya, karena menurutnya sangat berpotensi untuk usaha dalam rangka menumbuhkan perekonomian di desa daerah perbatasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI ajari cara berkebun kepada pelajar di perbatasan RI-Malayasia
"Kami memanfaatkan lahan kosong di sekitar Pos Perumbang sebagai contoh dan tempat generasi muda, khususnya pelajar untuk menimba ilmu cara bercocok tanam," kata Komandan Satgas Pamtas Yonarmed 10/Bradjamusti Mayor Arm Ady Kurniawan, di Badau Kapuas Hulu, Sabtu.
Menurut Ady, upaya memberikan edukasi dan pengetahuan kepada pelajar merupakan salah satu wujud kepedulian prajurit TNI dalam membekali generasi muda untuk dapat melakukan kegiatan positif dan memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat bertani dan berkebun agar kedepannya dapat meningkatkan ekonomi di daerah perbatasan.
"Apa yang telah dilakukan prajurit Satgas Pamtas mengajak pelajar SMKN 1 Badau belajar di kebun Pos Perumbang, dengan demikian pelajar berinteraksi dan bisa menyerap ilmu langsung di lokasi perkebunan. Kami tanamkan budaya bercocok tanam untuk generasi muda sebagai bekal dalam rangka untuk ketahanan pangan di perbatasan," kata Ady.
Dia juga berharap para pelajar itu nantinya mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan rumah atau pun lahan kosong untuk bercocok tanam.
dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada di Kecamatan Badau perbatasan RI-Malaysia,
wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA/HO-Yonarmed 10/Bradjamusti. (Teofilusianto Timotius)
Salah satu tanaman yang dapat mendongkrak ekonomi yaitu tanaman sayuran dan juga jenis buah-buahan. "Kita berharap anak-anak kita itu bisa menjadikan berkebun sebagai ladang usaha untuk menumbuhkan ekonomi di perbatasan," ucapnya.
Salah satu pelajar SMKN 1 Badau Bonifasius mengakui mendapatkan ilmu baru dari prajurit Satgas Pamtas yaitu cara bercocok tanam dan berkebun dengan memanfaatkan lahan kosong.
"Sangat menyenangkan kami langsung belajar di kebun Satgas Pamtas, sehingga apa yang disampaikan mudah kami pahami," kata Bonifasius.
Bahkan, Bonifasius berkeinginan untuk menerapkan ilmu pertanian dan perkebunan itu di desanya, karena menurutnya sangat berpotensi untuk usaha dalam rangka menumbuhkan perekonomian di desa daerah perbatasan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI ajari cara berkebun kepada pelajar di perbatasan RI-Malayasia