Kuala Lumpur, (AntaraKL) - Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) menjadi juara umum Kompetisi Sains Seni dan Olahraga (KS2O) 2018 yang berlangsung di sekolah tersebut Jumat (14/9) hingga Minggu (16/9).

SIKL menjadi juara umum setelah memperoleh 17 emas empat perak dan lima perunggu, disusul Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) dengan tujuh emas 13 perak dan tiga perunggu kemudian Sekolah Indonesia Singapura (SIS) dengan satu emas tiga perak dan satu perunggu.

SIKL pernah menjadi juara umum saat Kompetisi Sains dan Seni (KS2) diselenggarakan pertama kali tahun 2015 di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Juara umum berlanjut saat KS2 2016 di Rintisan Sekolah Indonesia Johor Bahru.

Kemudian juara umum direbut Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) saat Kompetisi Sains, Seni dan Olahraga (KS2O) tahun 2017 di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Sabah.

Kembalinya SIKL menjadi juara umum disambut meriah para siswa, guru-guru, orang tua dan pengurus Komite SIKL.

Para siswa peserta KS2O dari SIKL sempat melakukan sujud syukur bersama-sama.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Prof Dr Ari Purbayanto ditemui usai penutupan menyatakan bersyukur semenjak pembukaan hingga penutupan acara KS2O berjalan dengan lancar.

"Ini menjadi bagian pembinaan siswa kita tidak hanya mereka siap dan mampu berkompetisi merebut juara tetapi lebih penting adalah memperkuat karakter mereka menjadi juara yang rendah hati. Yang belum menang-pun diharapkan anak-anak kita terus berusaha bahwa kali ini belum bisa menjadi pemenang dan mendatang akan menjadi pemenangnya," katanya.

Ari mengatakan KS2O akan menjadi motivasi yang baik bagi anak-anak di luar negeri walaupun peningkatan mutu cukup di dalam kelas tetapi siapa yang mengukur di dalam kelas sehingga salah satu alat ukurnya adalah KS2O ini.

"Mereka tidak bisa ikut lomba nasional di dalam negeri. Lomba internasional bisa ikut dan prestasi mereka luar bisa tetapi sebagai anak bangsa mereka harus diberi kesempatan apalagi sekarang ditambah Wawasan Kebangsaan," katanya.

Ari menjelaskan pemerintah pernah mengatakan anggarannya agar dikurangi namun sebenarnya anggaran ini kecil untuk bisa memfasilitasi anak-anak mengikuti kompetisi yang jumlahnya luar biasa di ASEAN.

"Saya berharap pemerintah bisa terus memberi perhatian dan ini penting karena menjadi pengukur keberhasilan sekaligus koreksi kalau tidak berhasil bila capaiannya dibawah Olimpiade Nasional karena menurut Dewan Yuri grade-nya dinaikkan karena mereka harus belajar `logic thinking` juga sehingga memang berat tahun ini," katanya.

Ridwan Chaidir

 

Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024