Kuala Lumpur (ANTARA) - Badan Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Malaysia meminta peran yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam dalam menangani konflik di Palestina terus berlanjut.

"Kami mengapresiasi dan mendukung langkah-langkah yang telah dilakukan tiga negara dengan membuat pernyataan bersama antara Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin dan pemimpin Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah terhadap konflik yang berlangsung di Jalur Gaza, Palestina," ujar Ketua BP KNPI Malaysia, Tengku Adnan di Kuala Lumpur, Rabu.

Dia mengatakan pemerintah telah berperan aktif agar kekerasan yang terjadi di Gaza dapat segera dihentikan.

Selain mengecam keras agresi militer Israel di Gaza dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar segera turun tangan, selain itu juga tengah menggalang dukungan secara bersama-sama agar secepatnya dihentikan gencatan senjata demi kemanusiaan.

Tengku mengatakan KNPI Malaysia mendorong agar peran aktif pemerintah tiga negara serumpun ini terus berlanjut tanpa henti hingga terwujud kedamaian dan kemerdekaan sepenuhnya atas Palestina.

KNPI Malaysia juga meminta kepala negara Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam untuk mengambil peran aktif dalam mendorong dunia internasional seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Dewan Keamanan PBB agar menekan Israel untuk menghentikan serangannya ke Palestina dan mewujudkan perdamaian di kawasan tersebut.

"Dunia internasional jangan tinggal diam dan harus menghentikan kesewenang-wenangan Israel terhadap Palestina. PBB harus mengambil langkah konkrit menghentikan segala bentuk kekerasan dan pelanggaran hukum internasional yang terjadi di Palestina," ujar Vice Chairman Committee for ASEAN Youth Council (CAYC) tersebut.

Dia mengatakan rakyat Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam akan tetap selalu mendukung sepenuhnya kedaulatan negara Palestina dan terciptanya perdamaian dunia.

Sementara itu Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (ABIM) menyampaikan sikap terkait pemberitaan media yang menyatakan bahwa Israel telah menyatakan akan memburu dan membunuh seluruh anggota Hamas yang juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan Palestina di seluruh dunia termasuk yang ada di Malaysia.

"ABIM mengutuk tindakan tersebut karena dengan jelas menunjukkan arogansi dan barbarisme Israel yang mengobarkan terorisme dan aktivitas kejahatan perang di seluruh dunia," ujar Presiden ABIM, Muhammad Faisal Abdul Aziz.

Faisal mengatakan tindakan ini muncul sebagai upaya terencana oleh rezim Zionis untuk menormalisasi terorisme dalam skala global berdasarkan ideologi Zionis-rasis.



 

Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024