Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau bersepakat dengan otoritas Melaka untuk saling membuka jalur transportasi laut dan udara pascapandemi COVID-19 guna mendorong peningkatan kunjungan wisatawan kedua negara.

Gubernur Riau Syamsuar saat menghadiri peresmian Festival Semarak Pelancongan Negeri Melaka 2022 di Pekanbaru, Kamis, meminta Ketua Menteri Malaka Datuk Seri Utama Sulaiman untuk mempercepat pembangunan akses laut dari Dumai (Riau) ke Melaka (Malaysia) dari tahun 2026 menjadi 2024.

"Tadi saya sudah mintakan pembangunan Pelabuhan kapal Roro dari Melaka yang terhubung dengan Dumai tetap dilanjutkan serta dipercepat. Tadinya menteri minta 2026 selesai, kita minta tahun 2024 selesai sehingga sudah bisa dilalui kendaraan melalui Dumai dan Malaka," kata Syamsuar .

Lebih lanjut ia mengatakan, berkaitan dengan wisata, kini di semua negara sudah dibuka seiring turunnya kasus COVID-19. Harapannya bisa membawa dampak positif bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), bisnis perhotelan dan usaha lainnya.

"Walau tidak tertulis kerja sama ini diharapkan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak, dua tahun lalu sebelum COVID-19 tingkat kunjungan wisatawan ke Melaka mencapai 7 juta orang. Andai pelabuhan Roro Dumai-Melaka dibuka kita mendapat kunjungan 2 juta saja setahun, itu sudah bagus," katanya.

Sementara itu Ketua Menteri Melaka Datuk Seri Utama Sulaiman mengatakan ini merupakan awal positif bagi kedua negara karena industri pariwisata penyumbang terbesar di Malaka tahun 2020.

"Pembukaan Fery Dumai-Melaka ini adalah permulaan yang baik, dan diharapkan penerbangan dari Melaka ke Pekanbaru juga kembali dibuka agar yang pergi berobat lebih mudah," katanya.
 

Pada kesempatan yang sama ia meminta Indonesia untuk segera membuka Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau untuk penerbangan internasional,  khususnya rute Melaka-Pekanbaru yang memiliki permintaan tinggi dari wisatawan kesehatan.

Menurut dia, wisatawan mancanegara (wisman) Indonesia merupakan yang terbanyak berkunjung ke Melaka pada 2019 dengan total 552.813 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 100.234 orang merupakan wisman kesehatan asal Indonesia dari total 136.361 wisman kesehatan yang berobat di Melaka.

"Ini merupakan potensi besar karena Indonesia merupakan pasar besar wisata kesehatan bagi mereka yang berobat di empat rumah sakit spesialis di Melaka, dengan biaya pengobatan yang jauh lebih murah dibandingkan rumah sakit di Singapura dan Jakarta,” katanya.  

Melaka telah menargetkan kunjungan wisatawan sebesar 5,6 juta di 2022 dengan berbagai cara salah satunya lewat peluncuran Festival Semarak Pelancongan Negeri Melaka 2022 di Pekanbaru.

Baca juga: Riau-Malaysia bahas transportasi RoRo serta jembatan Melaka-Rupat Dumai
 

Pewarta : Bayu Agustari Adha
Editor : Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2024