Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Rusia adalah penghasil 11 persen gandum dunia dan Ukraina menyumbang 3 persen dalam perdagangan gandum dunia pada 2021.
Banyak negara, terutama di Afrika, Eropa Timur, dan Asia Tengah yang bergantung pada impor bahan pangan dari kedua negara. Bahkan, Rusia dan Ukraina memasok sampai 80 persen kebutuhan gandum di Kenya, Somalia, Ethiopia, Armenia, Mongolia, Azerbaijan dan beberapa negara lainnya.
Perang juga disertai blokade di pelabuhan Ukraina di Laut Hitam. Akibatnya, Ukraina tidak mampu mengekspor produk pertaniannya ke negara lain. Sanksi negara barat ke Rusia turut andil dalam memperparah kondisi pasokan pangan dunia.
Sebagai balasan, Rusia mengurangi atau menghentikan ekspor komoditas yang dibutuhkan banyak negara, di antaranya gas alam ke negara-negara Eropa.
FAO memprediksi harga pangan dan pakan ternak akan naik 8-22 persen serta jumlah orang kurang gizi bertambah 8 juta hingga 13 juta dibandingkan kondisi saat ini apabila konflik tersebut terus berlanjut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: G20 suarakan kekhawatiran tentang melonjaknya harga pangan, energi