Ia menyebut seminar tingkat tinggi itu, yang sebagian besar pembicaranya menteri keuangan anggota G20, bakal menjadi kesempatan menyamakan persepsi mengenai ancaman krisis pangan dan pengaruhnya terhadap perekonomian dunia.
“Ini tahapan baru menyamakan persepsi. Ini apa persoalannya, dan yang lebih penting apa yang bisa dilakukan forum menteri keuangan dan gubernur bank sentral untuk berkontribusi, memainkan peran bersama-sama mengatasi isu global terkait food insecurity,” kata Dian Lestari.
Dalam rangkaian pertemuan ke-3 FMCBG dan FCBD G20, seminar mengenai food insecurity dijadwalkan berlangsung pada Jumat (15/7) tepatnya pukul 13.45–15.15 WITA.
Kegiatan seminar itu bakal dibuka oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, dan menteri keuangan Arab Saudi. Kemudian, sesi diskusinya menghadirkan beberapa pembicara, yaitu Menteri Koordinator Bidang Ekonomi RI Airlangga Hartarto, dan menteri keuangan dari Amerika Serikat, Afrika Selatan, China, Jerman, Brazil, serta pimpinan lembaga internasional, antara lain Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), Bank Dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan International Fund for Agricultural Development.
Di sesi penutup, menteri keuangan dari India dan Italia dijadwalkan menyampaikan pernyataan (closing remarks).
Baca juga: Sasando diperkenalkan dalam Sherpa G20 di Labuan Bajo
Baca juga: G20 suarakan kekhawatiran tentang melonjaknya harga pangan dan energi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia selipkan isu "food insecurity" pada FMCBG FCBD ke-3