Ringkasan Piala FIBA Asia, juara bertahan ditantang Selandia Baru
Jakarta (ANTARA) - Australia yang memasuki Piala FIBA Asia 2022 berstatus tim juara bertahan bakal ditantang oleh Selandia Baru di babak semifinal nanti setelah rangkaian hasil pertandingan perempat final di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis.
Australia memastikan langkah mereka ke semifinal seusai mengalahkan Jepang 99-85 dalam gim pertama lanjutan babak perempat final hari Kamis.
Jepang tidak bisa turun dengan kekuatan penuh sebab salah satu bintang mereka, Yuta Watanabe, harus berdiam di bangku cadangan sepanjang laga lantaran dibekap cedera pergelangan kaki sejak kuarter ketiga pertandingan playoff melawan Filipina dua hari lalu.
Absennya pebasket berpostur 206 centimeter itu cukup mempengaruhi performa Jepang di paint area dan bola-bola rebound.
Baca juga: Ronaldo tolak tawaran gaji fantastis Rp4,14 triliun dari klub di Saudi
Jepang tercatat hanya bisa mencetak 14 poin di paint area, tertinggal jauh dari 36 poin yang dibukukan Australia. Sedangkan di departemen bola-bola pantul, Australia begitu dominan dengan mengamankan 51 rebound dibandingkan 29 kali yang dilakukan Jepang.
Keunggulan di dua aspek tersebut, dibarengi kemampuan Australia mengimbangi prosentase konversi percobaan tripoin Jepang. Australia mengonversi 16 dari 34 percobaan atau akurasi 47,6 persen, sedikit lebih baik dibandingkan Jepang yang mencetak 20 dari 43 percobaan atau 46,5 persen.
Keunggulan di nyaris semua lini itu cukup menjadi modal positif bagi Australia untuk mengalahkan Jepang 99-85 dan satu langkah lebih dekat dalam upaya mempertahankan gelar juara Piala FIBA Asia.
Australia memastikan langkah mereka ke semifinal seusai mengalahkan Jepang 99-85 dalam gim pertama lanjutan babak perempat final hari Kamis.
Jepang tidak bisa turun dengan kekuatan penuh sebab salah satu bintang mereka, Yuta Watanabe, harus berdiam di bangku cadangan sepanjang laga lantaran dibekap cedera pergelangan kaki sejak kuarter ketiga pertandingan playoff melawan Filipina dua hari lalu.
Absennya pebasket berpostur 206 centimeter itu cukup mempengaruhi performa Jepang di paint area dan bola-bola rebound.
Baca juga: Ronaldo tolak tawaran gaji fantastis Rp4,14 triliun dari klub di Saudi
Jepang tercatat hanya bisa mencetak 14 poin di paint area, tertinggal jauh dari 36 poin yang dibukukan Australia. Sedangkan di departemen bola-bola pantul, Australia begitu dominan dengan mengamankan 51 rebound dibandingkan 29 kali yang dilakukan Jepang.
Keunggulan di dua aspek tersebut, dibarengi kemampuan Australia mengimbangi prosentase konversi percobaan tripoin Jepang. Australia mengonversi 16 dari 34 percobaan atau akurasi 47,6 persen, sedikit lebih baik dibandingkan Jepang yang mencetak 20 dari 43 percobaan atau 46,5 persen.
Keunggulan di nyaris semua lini itu cukup menjadi modal positif bagi Australia untuk mengalahkan Jepang 99-85 dan satu langkah lebih dekat dalam upaya mempertahankan gelar juara Piala FIBA Asia.